Sukses

Rekor, 2.000 Relawan Saudi Berbagi Kebahagian 500.000 Pakaian Sumbangan

2.000 sukarelawan Arab Saudi sukses mengumpulkan lebih dari 500.000 lembar pakaian untuk disumbangkan ke masyarakat yang membutuhkan.

Liputan6.com, Jeddah - Yayasan sukarelawan Saudi memecahkan rekor Guinness, membawa kegembiraan Idul Fitri bagi keluarga yang membutuhkan.

Ehtiwa, sebuah yayasan sukarelawan Saudi, memecahkan Guinness World Record untuk jumlah pakaian yang dikumpulkan sepuluh hari terakhir Ramadan.

Menurut laporan Arab News yang dikutip Jumat (7/6/2019), kampanye yang disebut "Keswat Farah," diluncurkan di Riyadh dan Eastern Province selama delapan tahun berturut-turut, dan memecahkan rekor pada 28 Mei. Kelompok beraggotakan hampir 2.000 sukarelawan mengumpulkan lebih dari 500.000 lembar pakaian yang disumbangkan ke masyarakat yang membutuhkan.

Pakaian-pakaian itu kemudian diklasifikasikan, dibersihkan, dipersiapkan dan dikemas, sebelum dikirim ke ruang pamer “Keswat Farah” bagi para pengunjung untuk dikumpulkan di sebuah ruang.

"Keluarga tidak diberi barang pilihan, mereka bisa pergi 'berbelanja' dan memilih apa yang mereka suka," ujar Kepala Media dan Pemasaran Ehtiwa, Ashwag Al-Nashwan mengatakan kepada Arab News.

2 dari 2 halaman

Konsep Kampanye

Berbicara tentang peran dan konsep kampanye, Al-Nashwan menambahkan: “Salah satu misi kami adalah untuk memastikan bahwa keluarga yang membutuhkan diperlakukan dengan bermartabat dan penuh hormat. Melihat senyum di wajah mereka adalah hadiah terbesar yang dapat diterima organisasi kami dan komunitas relawan."

Ehtiwa berusaha untuk mempromosikan semangat kesukarelaan dan nilai-nilai memberi, kasih sayang, kerja sama dan empati dalam masyarakat Saudi, sebagai bagian dari Visi Saudi 2030.

Kampanye ini telah menetapkan tujuan mengumpulkan lebih dari 500.000 item untuk 2.700 keluarga yang membutuhkan, dan dalam pertemuan targetnya, berhasil memecahkan Guinness World Record untuk koleksi pakaian terbesar yang dikumpulkan untuk sumbangan.

2.000 relawan yang berpartisipasi sebagian besar adalah perempuan, dengan lebih dari 200.000 jam kerja dihabiskan untuk kampanye.