Liputan6.com, Jakarta Momen lebaran terkadang menjadi momen untuk refleksi dan merenungkan apa yang ingin diraih di masa mendatang. Ini juga yang dirasakan pelatih fisik PSIS Semarang, Budi Kurnia.
Selain berharap berkah lebaran untuk PSIS Semarang, Budi Kurnia juga punya harapan pribadi. Dia ingin segera menyelesaikan studi pasca sarjana nya di UNJ dan juga menemukan pendamping hidup.
Baca Juga
"Harapannya kuliah segera rampung. Kemudian karier dan prestasi tim PSIS semakin baik lagi, serta mudah-mudahan lebaran tahun depan sudah ada yang mendampingi, tidak sendirian," ujarnya seperti dikutip Bola.com.
Advertisement
Seluruh awak PSIS Semarang tengah menjalani liburan untuk merayakan Lebaran. Tak terkecuali pelatih fisik, Budi Kurnia, yang pulang kampung halamannya di Garut, Jawa barat.
Budi Kurnia mudik ke kampung halaman untuk berjumpa dengan keluarga dan sanak saudara. Sayangnya, ia merasakan perayaan berlebaran yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.
Pada Lebaran tahun ini, ia merayakan tanpa sang Ibu yang meninggal dunia pada awal Maret. Budi mengaku masih sedikit dibalut rasa sedih.
"Tradisi Lebaran biasanya keliling ke rumah saudara setelah sholat Ied, lalu makan opor ketupat, dan diakhir dengan jalan-jalan ke tempat wisata. Tapi semuanya hanya rencana untuk tahun ini, karena berat dan sedih, tahun pertama tanpa ibu saya," ujarnya.
Â
Ada Sanksi
Skuat Mahesa Jenar akan kembali berkumpul dalam latihan pada Senin (10/6/2019). Setelah diliburkan hampir satu pekan, pihaknya berharap kondisi fisik dan berat badan pemain tetap terjaga.
"Pemain PSIS Semarang mendapat tugas sebelum libur lebaran. Minimal jaga berat tubuh. Akan ada sanksi kalau kelebihan berat badan," kata Budi Kurnia.
Advertisement