Sukses

Rendang Kemasan Jadi Primadona Bekal Jemaah Haji

Rendang, makanan khas Indonesia yang disebut sebagai terlezat, menjadi primadona para jemaah haji saat di Tanah Suci. Kesempatan itu pun ditangkap Mizaki, penyedia kuliner di Padang Panjang.

Liputan6.com, Padang Para jemaah haji yang akan berangkat menunaikan rukun Islam kelima biasanya ikut membawa makanan khas daerah asalnya sebagai bekal. Salah satu yang menjadi pilihan, utamanya rendang. Makanan khas Minangkabau ini, selain lezat, juga praktis karena punya daya tahan umur simpan yang panjang.

Dikutip dari Antara, hal inilah yang kemudian ditangkap oleh produsen kuliner khas Minangkabau, Mizaki, di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat. Mizaki memproduksi kuliner daerah setempat dalam kemasan praktis dan aman dibawa pelancong tanpa khawatir produk akan berubah rasa atau isi keluar kemasan.

"Kami menyebutnya kemasan ramah 'traveler'. Ini inovasi untuk menjawab kebutuhan mereka yang gemar atau sering bepergian, tapi kerap rindu dengan masakan khas Minangkabau," kata pemilik usaha Mizaki, Ayu Mizaki di Padang Panjang, Selasa (2/7/2019).

Kemasan ramah "traveler" berupa botol plastik transparan ditutup segel berbahan aluminium dengan alat pembuka berupa cincin yang diangkat, lalu ditarik dan ditutup lagi dengan penutup plastik.

Kemasan ini untuk produk rendang pensi, rendang daging, dan dendeng balado dengan berat 125 gram per kemasan.

Ukuran kemasan tersebut menurutnya cocok untuk satu kali makan disantap oleh satu atau dua orang, sehingga kemasan dapat langsung dibuang.

Hal itu berbeda dengan produk yang kemasannya lebih besar. Jika tidak habis disantap dalam satu kali makan, biasanya akan dikemas kembali dengan cara mengikat kemasan lalu timbul kekhawatiran jika isi produk yang berupa minyak merembes ke luar kemasan.

Kemudian jika kemasan produk sudah dibuka biasanya daya simpan jadi lebih singkat dibanding saat sebelum dibuka.

"Kami menilai kondisi itu cukup merepotkan karena pelancong atau orang yang sering bepergian untuk suatu urusan biasanya membutuhkan kepraktisan, karena itu berinovasi dengan coba membuat kemasan baru," ujarnya.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

2 dari 2 halaman

Dikenalkan awal Ramadan

Ia menerangkan kuliner dalam kemasan botol kecil baru ia kenalkan pada awal Ramadan 1440 Hijriah. Sebelumnya ia sudah menguji ketahanan produk, yaitu tahan enam bulan jika kemasan belum dibuka dan empat hari di suhu ruangan jika kemasan sudah dibuka.

Kuliner kemasan 125 gram itu menyasar pasar kalangan menengah ke atas dengan harga Rp40.000 per kemasan.

Jelang pelaksanaan ibadah haji 2019, ia berharap menjadi kesempatan baginya mempromosikan kemasan baru produknya tersebut.

Selain menjual rendang daging, rendang pensi dan dendeng balado, Mizaki juga menjual sejumlah jajanan khas Sumbar lainnya dan dalam berbagai ukuran kemasan seperti rendang telur, kerupuk sanjai, rendang daging suir, pisang salai dan lainnya.

Ayu sudah merintis usahanya sejak 2012. Outletnya dapat ditemui di area objek wisata PDIKM dan di Rumah Makan Pak Datuk di Jalan Sutan Syahrir Padang Panjang.Â