Sukses

2 Calon Haji Asal NTB Gagal ke Tanah Suci karena Hamil

Kedua jemaah haji ini diketahui hamil saat sudah berada di Asrama Haji NTB di Kota Mataram.

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang calon haji kloter pertama asal Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) gagal berangkat ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi. Keduanya diketahui sedang hamil.

"Dua jemaah calon haji ini atas nama Emawati, hamil tujuh minggu dan Marhamah hamil di luar kandungan atau hamil di luar rahimnya," ujar Kepala Seksi Informasi Haji Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama NTB, Srilatifa di Mataram, Minggu (7/7/2019).

Ia menambahkan, kedua jemaah haji ini diketahui hamil saat sudah berada di Asrama Haji NTB di Kota Mataram.

"Saat dilakukan pemeriksaan akhir kesehatan jemaah untuk mengetahui apakah jemaah tersebut laik terbang atau tidak, ternyata terdeteksi hamil dua orang. Satu orang hamil tujuh minggu, satunya lagi hamil di luar kandungan, sehingga secara aturan penerbangan tidak laik terbang," jelasnya.

Secara keseluruhan jumlah calon jemaah haji kloter pertama Embarkasi Lombok, NTB sebanyak 455 orang, namun dua orang gagal berangkat sehingga hanya menjadi 453 orang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

4.906 Calon Haji

Sebelumnya, kloter pertama jemaah calon haji Embarkasi Bandara Internasional Lombok (BIL), diberangkatkan menuju tanah suci Mekkah, Arab Saudi, pada Minggu dinihari.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama NTB, H Nasruddin, mengatakan jumlah jemaah haji NTB yang berangkat pada kloter pertama, sebanyak 455 orang termasuk lima orang petugas haji.

"Alhamdulillah hari ini jemaah haji kloter pertama kita berangkatkan," ujarnya, seperti dilansir Antara.

Ia menjelaskan, total keseluruhan calon haji NTB sebanyak 4.906 orang. Mereka ini terbagi dalam 11 kloter penerbangan yang dimulai diberangkatkan dari 7 Juli hingga 20 Juli 2019.

"Dari 4.906 orang, terdapat 308 jemaah haji tambahan," ujarnya.

Khusus kloter pertama ini, Nasruddin mengingatkan, agar seluruh calon haji menjaga kesehatan, perbanyak minum air, dan istirahat termasuk membawa obat-obatan mengingat cuaca di Arab Saudi mencapai 40 derajat celsius.

"Jemaah haji kloter pertama sangat riskan. Karena masa tunggu di arofahnya sangat panjang. Sehingga kita harapkan tidak terlalu banyak aktivitas yang tidak penting. Artinya, mereka harus bisa menjaga diri dan kondisinya supaya nanti waktu ibadahnya betul-betul fit dan sehat," terangnya.

"Karena sesungguhnya haji itu wuquf di Arafah. Jadi kita harapkan jemaah haji kloter pertama dan kedua nanti jangan terlalu di porsir tenaganya, karena masa tunggunya lama sehingga saat wuquf siap," sambung Nasruddin.