Sukses

Berbekal Semangat, Calon Haji Tertua Asal Blora Siap Berangkat

Meski sudah tua, Mbah Muhcin selalu bersemangat menjaga salat Subuh berjemaah. Dia juga masih kuat berjalan meski dengan tongkat.

Liputan6.com, Blora - Tubuhnya sudah tidak muda lagi. Kesehariannya tidak lepas memakai tongkat untuk menyangganya berjalan setapak demi setapak. Namanya adalah Muhcin bin Amat Kardi atau Mbah Muhcin, calon jemaah haji (CHJ) 2019 tertua asal Blora yang akan berangkat pada 14 Juli 2019 ke tanah suci Makkah.

Kakek yang terkenal murah senyum dan ramah itu lahir dan tinggal di Desa Talokwohmojo RT 07 RW 01, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada tahun 1922 silam. Dia diketahui baru sekitar dua bulanan diajak putranya yang bernama Masrun (60), yang sekarang tinggal di daerah Talang Buruk, Palembang, Sumatera Selatan untuk diberangkatkan haji dari wilayah setempat.

"Mbah Muhcin asli Blora, Peserta PKH juga, bisa dilihat kondisi rumahnya yang dicap pemerintah termasuk warga miskin," ungkap Mbah Masui, nenek usia 74 tahun, adik kandung dari Mbah Muhcin saat ditemui Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).

Meski hidup miskin, kata dia, Mbah Muhcin itu tidak pernah merasa miskin. Sebab, miskin harta dipandang belum tentu miskin keluarga.

"Mbah Muhcin semasa hidup nikah dua kali. Istrinya sudah meninggal semua, jumlah anaknya ada 11. Yang memberangkatkan haji anaknya yang keduanya," katanya.

Cucu Mbah Muhcin, ucap dia, ada 30 dan punya cicit 15 orang. Kata Mbah Mutiah, sang kakak punya kebiasaan dan amalan yang tidak pernah ia tinggalkan sejak dulu, yaitu salat subuh berjemaah dan wiridan (zikir) di Musala Nurul Iman di Desa Talokwohmojo, Ngawen, Blora.

"Kakak saya itu juga sering membangunkan anak, cucu dan keponakan-keponakannya yang dekat rumahnya agar tidak meninggalkan salat jemaah di musala," bebernya menceritakan.

Semangatnya Mbah Muhcin, lanjut dia, melebihi anak-anak muda. Di usia tuanya yang sudah berumur 97 tahun. Mbah Muhcin juga sering memperbaiki jam dinding sendiri.

"Bisa dibilang Muhcin itu luar biasa, penglihatannya masih awas dan tidak pikun sama sekali. Kesehatan Mbah Muhcin ya normal sehat. Hanya saja karena sudah tua jalannya lambat dan memakai tongkat," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ongkos Naik Haji dari Ngojek

Menurut Abdul Jalil (33), keponakan Mbah Muhcin, ongkos naik haji (ONH) pamannya ditanggung sepenuhnya oleh sang putra yang tinggal di Palembang, Sumatera Selatan.

"Pekerjaan Kang Masrun di Talang Buruk itu ngojek dan buruh di sekitar wilayah tempat tinggalnya di sana," ucapnya menceritakan aktivitas putra pamannya, Mbah Muhcin, Minggu (7/7/2019).

Kang Masrun, ucap dia, juga mempunyai aktivitas seperti Mbah Muhcin, yaitu menjaga salat subuh berjemaah di wilayahnya, Talang Buruk. Hal itu diketahui lantaran Jalil sering komunikasi dan sering pula silaturrahmi dengan sang paman.

"Yang saya suka dari Pak Masrun itu, Beliau sangat menjunjung tinggi silaturahmi kerukunan antar keluarga dan tidak putus komunikasi dengan keluarga di kampung kelahirannya di Blora," katanya.

Sementara itu, Maskoib (54) menceritakan perjuangan Masrun yang mempunyai tekad kuat menghajikan orang tua. Masrun sudah sejak lama itu mengumpulkan hasil jerih payahnya demi baktinya kepada orang tua.

"Pekerjaan utama Masrun di Palembang itu ngojek. Dia pernah bilang niat kuat untuk menghajikan bapaknya. Nah, 14 Juli mendatang dia juga menemani bapaknya berangkat haji," Maskoib memungkasi.

 

Â