Sukses

Duka Membayang di Rumah Sumiyatun, Calon Haji Asal Blora yang Wafat di Pesawat

Sumiyatun, calon haji asal Blora yang mutasi ke Sukoharjo, meninggal dunia di pesawat karena sakit.

Liputan6.com, Blora Kematian orang tercinta selalu membawa duka. Itulah yang dirasakan di rumah Sumiyatun binti Sawi (56), jemaah calon haji asal Blora. Keluarganya kaget saat mendapatkan kabar bahwa Sumiyatun telah meninggal di pesawat menuju Madinah, pada hari Ahad (7/7/2019) malam Waktu Arab Saudi (WAS) kemarin.

Sumiyatun binti Sawi merupakan warga Dukuh Kulur, Desa Sitirejo RT 10 RW 02, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Informasi tersebut didapatkan keluarga dari Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Blora, Immawan. Dia mengemukakan bahwa yang meninggal di pesawat waktu menuju Madinah adalah salah satu jemaah haji asal Blora.

"Ini saya di Embarkasi Solo, dapat info ada calon haji Blora yang kemarin mutasi ke Sukoharjo atas nama Sumiyatun binti Sawi yang masuk kloter 2 SOC meninggal di pesawat karena sakit dan dimakamkan di Madinah," ucap Immawan pada pukul 15.30 WIB.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, Sumiyatun binti Sawi mempunyai tiga orang anak dan tinggal di Blora. Sebelumnya, tersiar kabar dari Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan para calon jemaah haji yang berada di Madinah, bahwa Sumiyatun merupakan warga dari Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Dia tergabung dalam rombongan 5 kloter 2 Embarkasi Solo.

"Ibu Sumiyatun Sawi Krama meninggal dunia saat masih di atas pesawat," kata dokter Sri Mulyani, Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Senin (8/7/2019) dini hari di Madinah.

Putra kandung ke-3 Sumiyatun, Susilo Utomo (37), mengatakan ibunya berangkat dari rumah Blora pada hari Jumat (5/7/2019) menuju Embarkasi Solo.

Sambil berbincang-bincang, ia menunjukkan chat Watshapp yang dikirim oleh Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan para calon jemaah haji yang berada di Madinah. Beberapa orang yang berada di kediaman Sumiyatun juga terlihat dirundung duka.

"Sempat saat sebelum terbang, saya menghubungi ibu melalu telepon," ucap Susilo Utomo (37), Senin malam, 8 Juli 2019.

Susilo menceritakan ia tidak menduga bahwa komunikasinya dengan sang ibu melalui telepon kemarin merupakan percakapannya yang terakhir. Ungkapan kesedihan serupa juga terlihat di istri Susilo maupun para warga sekitar rumah kediaman Sumiyatun.

"Ibu berangkatnya dari embarkasi Solo pada hari Jumat kemarin, Mas, berangkat bersama Pak Sarimin dan istrinya dari Blora," kata Istri Susilo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Riwayat sakit

Susilo mengatakan, Sumiyatun mempunyai riwayat penyakit diabetes dan kerap kali meminta dikerik (kerokan) ketika di rumah. Namun, saat hari-hari mau berangkat, ucap Susilo, ibunya dalam keadaan sehat.

"Ibu saya waktu berangkat keadaannya sehat, mengeluh pun tidak. Saya menduga itu karena AC di pesawat. Ibu tidak betah kedinginan, Mas," ucapnya.

Susilo pun mengikhlaskan kepergian ibunya. Perihal kabar akan dimakamkannya Sumiyatun di Madinah, keluarga maupun Susilo belum mengetahui.

"Tadi siang Kemenag Blora ke sini, Mas, tapi belum diinformasikan kalau Ibu akan dimakamkan di Madinah," Kata Susilo.