Sukses

Wisata Kuliner Haji, Ini Daftar Makanan Khas Negeri Padang Pasir

Makanan khas Tanah Suci dapat menjadi salah satu objek wisata dengan berwisata kuliner khas negeri padang pasir.

Liputan6.com, Jakarta - Selain datang untuk beribadah haji, calon haji juga dapat berwisata khas Tanah Suci. Negeri padang pasir ini selain memiliki tempat wisata yang menarik juga mempunyai makanan khas yang dapat menjadi sarana wisata kuliner.

Dilansir dari buku Menjadi Menjadi Muthawif Anda di Tanah Suci karya Rafiq Jauhary, bahwa Makanan berat yang biasanya menjadi makanan khas negeri padang pasir ini menjadi kecintaan siapapun yang memakannya. Berikut daftar makanan berat yang dapat dinikmati jemaah haji di Tanah Suci:

1. Nasi Bukhari

Nasi bukhari adalah kenangan yang paling banyak dibincangkan jemaah haji ketika kepulangannya di Tanah Air. Pasalnya nasi inilah yang paling banyak dijual di rumah makan dan dijadikan sebagai hidangan alternatif saat malas memasak di pemondokan. Satu porsi nasi bukhari harganya 5 riyal dan cukup untuk dimakan dua atau tiga orang calon haji Indonesia. Yang membedakannya dengan nasi pada umumnya di Tanah Air adalah bentuknya yang ramping dan panjang. Cara memasaknya pun berbeda karena banyak dicampur dengan rempah, santan dan minyak.

2. Nasi Biryani

Tidak banyak berbeda dengan nasi bukhari, jenis nasi biryani ini hanya memiliki sedikit perbedaan pada rasanya yang sedikit gurih dan warna yang lebih putih dibanding dengan nasi bukhari yang berwarna kuning kecoklatan. Harga keduanya pun sama. Penyajian nasi biryani dan nasi bukhari ini biasanya dilengkapi dengan kismis, kapulaga, dan cengkeh yang tercampur dalam sepiring gunungan nasi.

3. Masakan Ayam

Di Tanah Suci, daging ayamlah yang sebenarnya menjadi makanan pokok di sana. Dapat di buktikan dengan menjamurnya di Arab Saudi yang didominasi masakan ayam. Mulai dari ayam panggang, goreng hingga yang berkuah. Masakan ayam disajikan dengan 70 persen daging ayam dan 30 persen roti atau kentang. Namun, banyak dari masyarakat Arab yang jarang memakan roti dan kentangnya karena memang makanan mereka daging ayam tanpa pelengkap.

Di Tanah Suci kelak calon haji dapat merasakan berbagai masakan ayam yang diolah dengan resep sesuai selera Arab. Diantaranya adalah syawayah atau ayam panggang, broast atau ayam goreng, dan dujaj bil maraq atau sup ayam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kambing

4. Kambing

Setelah ayam, daging kambing menjadi makanan favorit kedua mengalahkan daging unta yang berserat besar dan keras. Penduduk sekitar terbiasa membeli seekor kambing, menyembelihnya dan menyimpan di dalam pendingin untuk dimakannya sehari-hari. Daging kambing paling sering diolah menjadi kebab atau semacam sate dan mandi atau kambing yang dimasak bersamaan dengan nasi.

5. Unta

Jangan kira unta adalah makanan favorit jazirah Arab. Seratnya yang besar dan keras membuat banyak orang enggan mengkomsumsinya. Terlebih jika juru masaknya tidak cukup mahir dalam mengolahnya menjadikan bau dagingnya sangat menganggu selera makan. Namun, jika sudah merasakan menu makanan bernama mathghuth hasyi, maka dijamin calon haji akan ketagihan untuk mencobanya kembali. Mathghuth adalah jenis nasi yang dimasak menggunakan rempah rempah pilihan dan juga daging yang dimask dalam satu bejana.

6. Roti

Sekalipun porsinya sebagai makanan pokok disebut telah tergeser dengan merebaknya daging ayam, namun roti tetaplah menjadi makanan yang merakyat. Hampir setiap pagi ba'da shubuh para bapak akan menyempatkan diri berbelanja kebutuhan sarapan pagi untuk keluarganya di toko roti. Makanan ini rupanya tetap menjadi primadona bagi penduduk Arab.

Diantara banyaknya jenis roti yang dijual di tengah toko, hanya satu yang spesial yaitu tamis. Roti tamis berbentuk bundar dengan diamter kurang lebih 30 cm dan ketebalan lebih dari 1 cm. Permukaannya berwarna coklat karena dimasak dalam tungku besar. Untuk mendapatkan roti ini cukup mudah karena hampir disetiap jalan, calon haji akan mendapati makanan rakyat ini.