Sukses

Mengintip Dapur Katering Jemaah Haji di Madinah

Berikut penampakan dapur katering jemaah haji di Madinah.

Liputan6.com, Madinah - Salah satu yang ikut menjadi perhatian pemerintah terkait layanan bagi jemaah haji Indonesia adalah pasokan makanan. Kecukupan gizi dalam setiap makanan yang diberikan diharapkan membuat jemaah bisa beribadah dengan lancar.

Khusus di Madinah, pemerintah menggandeng 15 perusahaan katering untuk memenuhi kebutuhan makanan jemaah haji. Setiap harinya, jemaah menerima dua kali makan, pada siang dan malam hari. Dengan total pemberian sebanyak 18 kali selama jemaah di Madinah.

Salah satu perusahaan yang menjadi pemasok makanan jemaah haji Indonesia adalah Al Ahmadi di Madinah. Liputan6.com bersama Tim Media Center Haji (MCH) lainnya, berkesempatan melihat langsung dapur katering jemaah haji, pada Kamis (11/7/2019).

Di dapur ini, kami bisa melihat langsung tata cara penyimpanan bahan baku, pengolahan makanan hingga makanan siap didistribusikan ke hotel jemaah.

Ingin tahu seperti apa, berikut penampakan dapur katering jemaah haji Indonesia di Madinah:

 

  

Tampak tempat penyimpanan bahan baku pembuatan makanan bagi jemaah Indonesia. Mulai dari sayuran, beras, daging dan bumbu. Sebagian besar bahan baku ini dipasok dari impor seperti Indonesia, Thailand, Turki.

Penanggung Jawab Katering Ahmad Salahuddin Alahmadi menuturkan jika penyimpanan bahan baku tidak sembarangan tetap memiliki standar tertentu.

Seperti suhu ruangan dan tata letak yang tidak boleh langsung disimpan di atas lantai.

"Suhu untuk penyimpanan daging misalnya itu harus minus 20 derajat,  itu sudah standarnya," jelas dia mendampingi Tim MCH. 

2 dari 3 halaman

Proses Pengolahan

Tampak berbagai peralatan yang dipakai untuk mengolah makanan jemaah haji. Semua peralatan ini harus sesuai standar kebersihan. Pesanan yang berjumlah ribuan membutuhkan ukuran peralatan memasak yang di atas standar.

Demikian pula pada tata cara pengolahan. Para pekerja dilengkapi dengan pakaian terstandar untuk menjamin proses pengolahan. 

Semua menu makanan yang diproduksi sebelumnya telah ditentukan pemerintah Indonesia,  yang harus dipatuhi perusahaan katering. 

"Di dapur ini kami mempekerjakan sekitar 80 pekerja,  ada yang dari Indonesia juga," ungkap dia. 

 

3 dari 3 halaman

Siap Distribusi

Tahap akhir  makanan kemudian dikemas untuk dikirimkan ke jemaah haji. Adapun jadwal pengiriman makanan bagi jemaah, untuk siang hari, pada pukul 10.00 sampai 13.00 WAS. Kemudian malam hari pada pukul 19.00-22.00 WAS.

Jemaah pun diimbau untuk segera mengkonsumi makanan katering yang sudah diberikan. Agar nilai gizi dan nutrisi yang terkandung didalamnya bisa tetap terserap tubuh. 

"Jadi jangan tunggu kedaluarsa. Layak konsumsi 2 jam usai distribusi," ujar Kepala Seksi Katering Madinah, Dewi Gustikarini.

Â