Liputan6.com, Jakarta Tim Promotif Preventif (TPP) yang tergabung dalam petugas kesehatan haji Indonesia menggunakan bahasa daerah saat menyampaikan informasi kesehatan dalam kegiatan penyuluhan untuk jemaah haji di Tanah Suci.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Kesehatan, bahasa daerah digunakan untuk penyampaian informasi kesehatan dalam penyuluhan kesehatan untuk jemaah dari Embarkasi Surabaya (SUB), Solo (SOC), dan Makasar (UPG).
Baca Juga
"Ini merupakan metode dakwah kesehatan dengan pendekatan kultural," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka, seperti dilansir Antara, Rabu (17/7/2019).
Advertisement
Eka juga mengatakan bahwa penyampaian materi kesehatan kepada jemaah haji terkadang terkendala masalah bahasa. Untuk mengatasi kendala itu, para penyuluh menggunakan bahasa daerah asal jamaah dalam kegiatan penyuluhan di bandara, sektor, dan lokasi lainnya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Di Medsos
Selain itu, penyampaian bahasa menggunakan bahasa daerah juga dilakukan dalam komunikasi lewat media sosial dan aplikasi penyampaian pesan.
Dalam menyampaikan informasi, TPP juga membuat beberapa video berisi pesan-pesan kesehatan dalam beberapa versi bahasa, termasuk bahasa Sunda, Jawa, Minang, Maluku, dan Bugis. Video-video edukasi tersebut telah diunggah dan disebarluaskan kepada petugas maupun jamaah haji melalui media sosial dan aplikasi perpesanan.
Dengan bahasa dan kalimat sehari-hari sehingga memudahkan jemaah haji mengerti dan menerapkan apa yang dipesankan oleh Kementerian Kesehatan.
Â
Reporter: Nabila Bilqis
Advertisement