Sukses

AM Fachir Bernostalgia di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah

Abdurrahman Mochamad Fachir mendatangi Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) Daerah Kerja Makkah untuk bernostalgia saat dirinya menjadi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Abdurrahman Mochamad Fachir mendatangi Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) Daerah Kerja Makkah, di Syisyah, Makkah.

Dilansir melalui keterangan tertulis Kementrian Agama, Fachrir begitu sapaannya, pernah menjadi bagian Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pada 2014. Hal tersebut yang menjadi kesan tersendiri bagi dirinya.

"Saya main ke sini ingin bertemu dengan teman-teman di sini. Bertemu dengan beliau-beliau di sini, seperti reuni. Saya nostalgia ini," ungkap AM Fachir, Rabu 17 Juli 2019.

Pada kesempatan tersebut Fachir di dampingi oleh Konjen RI Hery Saripudin, Ketua PPIH Endang Jumali, dan Kadaker Makkah Subhan Cholid.

Fachir juga sempat bercerita tentang peristiwa yang paling berkesan bagi dirinya yaitu saat kebakaran kecil melanda penginapan para petugas PPIH tahun 2014.

"Wah, waktu itu saya keluar masih pakai piyama. Pa menteri (Lukman Hakim Saifuddin) juga ada di penginapan saat itu. Untung hanya kebakaran kecil saja," tutur Fachir

Saat itu Fachir bertugas sebagai Duta Besar Luar Biasa Dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Kerajaan Arab Saudi.

Untuk menguatkan cerita tersebut, Endang Jumali juga mengiyakan apa yang di ceritakan Fachir.

"Saat itu ada korsleting AC. Jadi semua kamar kita gedor untuk keluar. Kebetulan saya saat itu yang menjabat sebagai Kadaker," timpal Endang Jumali

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Memuji

Pada kedatangannya tersebut Fachir memuji KUHI Daerah Kerja Makkah yang saat ini telah direnovasi.

"Alhamdulillah sekarang kantornya sudah lebih nyaman, sudah representatif, jadi bisa melakukan pelayanan dengan lebih baik," ucapnya.

Fachir juga menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan e-Hajj oleh Pemerintah Arab Saudi.

"Waktu tahun 2014 itu, e-Hajj hanya sebatas untuk input data saja. Sekarang sudah canggih. Tapi memang seharusnya begitu. Jadi memberikan kemudahan layanan juga," kata Fachir

 

Reporter : Nabila Bilqis