Sukses

5.888 Jemaah Haji Khusus dari 93 PIHK Tiba di Tanah Suci

Sesuai namanya, jemaah haji khusus memiliki perlakuan berbeda dari reguler.

Liputan6.com, Jeddah - Sebanyak 5.888 jemaah haji khusus telah tiba di Arab Saudi. Mereka berasal dari 93 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Tahun ini, kuota haji khusus mencapai 17 ribu dari 231 ribu yang diberikan Pemerintah Arab Saudi.

Haji khusus tersebut tiba melalui Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Madinah dan Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

Ini diungkapkan Kepala Bidang Kabid Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Abdul Muhyi. "Jadi yang sudah tiba sampai sekarang 5.888 jemaah dari 93 PIHK," jelas dia di Jeddah, Kamis (25/7/2019).

Sesuai namanya, jemaah haji khusus memiliki perlakuan berbeda dari reguler.  Mulai dari biaya, layanan akomodasi, katering hingga masa tinggal di Tanah Suci.

Salah satu jemaah haji khusus Samsul Irfandi mengaku menunggu hingga 5 tahun untuk bisa pergi ke Tanah Suci melalui jalur haji khusus.

Umur menjadi pertimbangan dia mendaftar dalam kuota haji khusus. "Umur saya sudah 59 karena itu pilih haji khusus dan juga pembimbing ibadahnya baik," jelas dia.

Saat mendaftar, Samsul memberikan uang muka pembayaran sebesar USD 4.000. Kemudian saat masa tunggu, dia melunasi secara penuh biaya haji khusus tersebut.

Akhirnya, dia pun mendapatkan paggilan berhaji pada Maret lalu. Selain akomodasi dan tiket pesawat, berbagai perlengkapan mulai dari tas, pakaian ihram dan lainnya diberikan kepadanya.

 

 

 

 

 

Pimpinan salah satu PIHK, Herman Zakaria menuturkan jika jemaah calon haji membutuhkan waktu sekitar 5-6 tahun sebelum bisa berangkat ke Tanah Suci, usai mendaftar. 

Selain biaya, hal yang harus calon haji persiapkan seperti dokumen, maupun perlengkapan ibadah haji.

Pesiapan secara fisik dan spiritual juga diminta kepada jemaah haji. Persiapan dini agar calon haji bisa mengantisipasi kondisi yang terjadi Tanah Suci.

"Manasik itu 4 bulan sudah dimulai karena terkait masalah fisik juga pembinaan seperti hukum-hukum. Sehingga pada saat tiba benar-benar siap karena ada satu waktu mungkin dia harus memutuskan sendiri. Kalau misalnya ada masalah apapun di Arafah atau Mina sudah bisa mengambil antisipasi dengan dengan bekal manasik," tutur dia.

Tonton Video Ini: