Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan gelombang pertama yang mendarat di Madinah, jemaah haji Indonesia gelombang kedua jemaah haji dan petugas kloter gelombang kedua justru melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Dilansir dari keterangan tertulis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (30/7/2019), menurut informasi dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Senin, 29 Juli 2019 pukul 18.00 WAS, total seluruhnya terdapat 412 kloter dan lebih dari 170 ribu orang jemaah serta petugas sudah tiba di Arab Saudi, baik melalui Jeddah maupun Madinah.
Baca Juga
Setibanya di Tanah Suci, jemaah calon haji gelombang dua ini langsung menjalankan umrah wajib. Sehingga umumnya mereka sudah berihram sejak dari Tanah Air atau saat di pesawat dengan mengambil miqot di yalamlam. Bagi yang belum berihram, akan melakukannya di Bandara Jeddah.
Advertisement
Anggota Tim Promotif Preventif (TPP) yang ditugaskan khusus di Bandara Jeddah, Imam Kastubi mengatakan, dirinya didampingi oleh dua orang rekan kerjanya dan didukung oleh Tim Mobile Bandara (TMB) serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag untuk menangani ribuan jemaah calon haji Indonesia.
"TPP juga dibantu oleh tim kesehatan Arab Saudi, khususnya dalam melakukan promosi kesehatan ke jemaah haji," ujar Imam.
Menurutnya, TPP melakukan kerja sama yang harmonis dengan kedua tim lainnya. Di satu lokasi, kata Imam, TPP Indonesia berkolaborasi dengan TPP Arab Saudi mengedukasi jemaah haji yang telah selesai berihram.
Di lokasi lain, keduanya juga bekerja sama dalam menyemprotkan cairan ke wajah jemaah haji Indonesia sambil menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada jemaah yang sedang antre menuju bus.
"Kami (TPP) selalu mengingatkan kepada jemaah haji. Silakan istirahat dulu, segera minum dan semprot-semprot wajahnya. Ini untuk mencegah dehidrasi dan menenangkan diri," kata Iman Kastubi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagi Jemaah Haji Non Fast Track
Sementara itu, khusus bagi jemaah jalur non fast track, edukasi kesehatan diberikan di ruang tunggu kedatangan. Erwan Taufik yang merupakan anggota TPP mengatakan bahwa, kerap membantu tim kesehatan Arab Saudi untuk menyampaikan pesan kesehatan melalui media komunikasi, informasi dan edukasi milik Arab Saudi.
"Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir karena tangan bisa jadi sumber penularan penyakit," terang Erwan saat menjelaskan salah satu poster kesehatan milik Arab Saudi.
Sementara di bus, ketika seluruh jemaah haji sudah kondisi siap berangkat, TPP akan mengingatkan jemaah untuk untuk segera mengonsumsi makanan dan minuman yang tersedia.
"Untuk memudahkan penyampaian informasinya, TPP berinisiatif mencetak pesan untuk jemaah dalam bus. Pesan berisi informasi paket makanan ringan dan minuman yang tersedia dalam bus. Dalam selebaran juga ada anjuran untuk minum bersama yang diawali dengan doa," papar Erwan.
TPP, menurut Erwan, juga menyarankan jemaah haji pada saat sebelum umrah untuk membuat minuman bercampur oralit guna terhindar dari dehidrasi.
Â
(Nabila Bilqis)
Advertisement