Liputan6.com, Jakarta - Hingga hari ke-24 masa operasional haji, sebanyak 163,777 jemaah Indonesia telah tiba di Arab Saudi dengan petugas yang mendampingi sebanyak 2.030 orang.
Tidak hanya dari Indonesia, jemaah haji seluruh dunia juga sudah memenuhi Tanah Suci yang berpusat di Masjidil Haram, Makkah.
Baca Juga
Dilansir dari keterangan tertulis Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (30/7/2019), dengan tingkat kepadatan jemaah yang semakin meningkat, hal itu pasti menyebabkan beban fisik pun menjadi bertambah.
Advertisement
Menurut salah satu personel tim Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (P3JH) Kemenag dr Hafidh Hanifudin, prosesi tawaf dan sai yang mengandalkan fisik tentu akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh masing-masing jemaah.
Dia mengatakan, dengan adanya riwayat penyakit sebelumnya ditambah faktor usia, kelelahan tentunya akan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.
"Beberapa kondisi darurat yang kami temukan antara lain menurunnya tekanan darah akibat kurangnya asupan makan dan minum sebelum beraktivitas atau ada faktor penyakit lainnya, terjatuh saat menaiki eskalator sehingga menyebabkan terluka, sesak nafas, nyeri ulu hati hingga mengalami mual muntah, dan ada juga yang serangan jantung," ujar Hafidh yang bertugas di Masjidil Haram.
Hafidh juga mengatakan, dalam menolong jemaah haji, tim P3JH berkoordinasi dengan Tim Gerak Cepat (TGC) Kementerian Kesehatan.
"Dalam menolong jemaah yang mengalami kondisi darurat medis yang butuh penanganan intervensi, kami berkoordinasi dengan TGC Kementerian Kesehatan yang ditempatkan di terminal Syib Amir, dan juga dengan tim medis emergensi Arab Saudi yang ada di beberapa titik Masjidil Haram," pungkas Hafidh.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tetap Hormati Arab Saudi
Sementara itu, Wakil Koordinator tim P3JH Arab Saudi 2019 dr Mahesa Paranadipa mengatakan, permasalahan penanganan kondisi darurat medis di Arab Saudi karena perbedaan negara, maka tuan rumah yang menjadi otoritas penanganan jemaah yang mengalami kondisi darurat.
"P3JH akan memprioritaskan evakuasi jemaah Indonesia yang mengalami kondisi darurat ke fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Tim TGC. Selanjutnya jemaah akan dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), tim KKHI yang akan mengkoordinasikan dengan rumah sakit Arab Saudi," terang Mahesa.
Namun, menurut dia, P3JH akan tetap menghormati otoritas tuan rumah yang tentunya juga didukung oleh tim medis dan sarana prasarana kesehatan yang telah disiapkan untuk melayani jemaah haji dari seluruh dunia.
Sampai saat ini tercatat di data Siskohat sebanyak 31 calon haji Indonesia wafat di Arab Saudi. Tidak ada keterangan penyebab wafatnya.
Jumlah ini dikhawatirkan akan bertambah jika kondisi-kondisi yang berisiko tidak mendapat perhatian serius dari seluruh pihak sehingga menimbulkan kondisi darurat.
Â
(Nabila Bilqis)
Advertisement