Sukses

Beda Keutamaan 10 Hari Awal Dzulhijah dengan 10 Hari Akhir Ramadan

Keutamaan 10 hari pertama Dzulhijah itu pada hari-harinya, sedangkan keutamaan 10 malam terakhir Ramadan itu ada pada malam-malamnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, bertepatan dengan 29 Zulqadah 1440 Hijriah, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat penetapan awal bulan Dzulhijah 1440 Hijriah.

Dilansir dari buku 100 Tanya-Jawab Haji & Umrah karya Yusuf Al Qaradhawi, 10 hari pertama bulan Dzulhijah memiliki keutamaan tersendiri.

Yusuf mengungkapkan, dirinya tidak dapat persis mengetahui keistimewaannya jika dibandingkan dengan 10 hari terakhir Ramadan yang memang sudah diketahui banyak orang. 

"Secara mutlak, lailatul qadar (malam kemuliaan) adalah malam yang paling utama. Secara mutlak pula, hari arafah adalah hari yang paling utama," kata Yusuf dalam bukunya.

Menurut Yusuf, keutamaan 10 hari pertama Dzulhijah itu pada hari-harinya, sedangkan keutamaan 10 malam terakhir Ramadan itu ada pada malam-malamnya.

"Keutamaan pada 10 malam yang terakhir itu dikarenakan dua sebab, yakni sebagai pamungkas bulan dan diduga kuat saat datangnya lailatul qadar," tulis Yusuf.

Keutamaan 10 hari terakhir Ramadan ada pada malam hari. Sedangkan keutamaan 10 hari di awal bulan Dzulhijah ada pada siang hari. Orang yang berbahagia dan beruntung adalah yang dapat memanfaatkan keduanya.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

"Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini (saat bulan Dzulhijah," dikutip dari HR At Tirmidzi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Puasa Sunah di Bulan Dzulhijah

Sepuluh hari di awal bulan Dzulhijah memiliki keutamaan tersendiri. Tentunya, banyak keutamaan serta pahala berpuasa pada tujuh hari awal bulan Dzulhijjah.

Puasa Dzulhijah dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijah hingga 7 Dzulhijah. Puasa sunah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya…" dikutip dari HR. Abu Daud nomor 2437.

Adapun niat puasa sunah pada 1-7 Dzulhijah:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TA’AALA"

Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala

 

(Nabila Bilqis)