Sukses

Dari Salmon hingga Napoleon Terjaja di Pusat Pasar Ikan Jeddah

Pasokan kebutuhan panganan perikanan Arab Saudi, salah satunya berasal dari Jeddah.

Liputan6.com, Jeddah - Menu makanan Arab Saudi tak melulu soal daging. Panganan seafood dan ikan juga kerap tersaji. Mulai dari dibakar, goreng maupun berkuah.

Pasokan kebutuhan panganan perikanan Arab Saudi, salah satunya berasal dari Jeddah. Pusat Pasar Ikan (Central Fish Market) tepatnya, yang berlokasi di Jalan Al Kurnaysh, Jeddah.

Tim Media Center (MCH) Kemenag berkesempatan mendatangi lokasi ini pada Rabu sore (31/7/2019). Bau amis langsung tercium dari parkiran pasar ikan. Kawasan yang berada di pinggir Laut Merah.

Tampak kapal-kapal besar dan crane jadi pemandangan saat di pintu masuk pasar ikan. Untuk masuk ke dalamnya harus melalui pintu gerbang. Pasar ini dikelilingi tembok tinggi. Dengan jam buka dari habis subuh hingga azan Isya atau sekitar pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS).

Meski bau amis tercium, pasar ini cukup bersih. Tak tampak sampah menumpuk. Dari gerbang, pengunjung terlebih dulu disajikan jejeran toko-toko alat pancing dan perlengkapannya. Barang kebutuhan nelayan maupun pehobi mancing.

Setelah itu baru terlihat satu pintu besar. Di atasnya terpampang plang nama Central Fish Market. Saat masuk, langsung nampak lapak-lapak penjual ikan berjajar rapi.

Lantainya bersih tak banyak terlihat air atau bekas mengolah ikan berceceran. Air atau kotoran langsung masuk ke dalam saluran di antara baris lapak.

"Ini adalah Pasar Central Ikan di wilayah Jeddah. Di sini meliputi pelelangan, pasar, sekaligus toko-toko pancing untuk nelayan dan penghobi," kata Warga Negara Indonesia (WNI) yang tingggal di Jeddah, Abdul Munif.

Para pedagang rapih berseragam. Setiap lapak memiliki nama biar diingat pembeli. Ikan yang dijual di pasar ini cukup bervariasi. Ada kerapu, tongkol, kakap, tuna, hingga Napoleon. Adapula cumi, udang dan lobster.

Bila diamati ikan dari pasar ini sebagian besar berukuran besar. Bahkan beberapa diantaranya tergolong raksasa. Kalaupun ada ikan kecil, adalah seukuran telapak tangan orang dewasa.

"Yang paling mahal ikan kerapu merah, bisa sampai 120 riyal per kilogram. Paling murah, ikan sarden, tongkol," tutur pria asal Cilacap, Jawa Tengah ini.

Pasokan ikan berasal dari nelayan di Jeddah. Mereka adalah penduduk lokal yang berasal dari desa atau Badui. Nelayan lain berasal dari Bangladesh dan India.

Usai melaut, nelayan akan membawa hasil tangkapannya ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di samping pasar. Pengepul pun kemudian datang membeli untuk dijajakan ke pasar. 

Tentu karena masih tangan pertama, harga ikan lebih murah dibandingkan membeli di supermarket. "Kalau di supermarket harganya bisa dua kali lipat," dia menambahkan.

Tapi, harga ikan di pasar ini akan lebih mahal pada momen tertentu. Seperti saat masuk musim haji seperti sekarang dan saat Lebaran.

 

Tak hanya warga Jeddah yang menjadi pelanggan tetap pasar. Penduduk wilayah lain seperti Makkah sering datang. Pendatang dari Indonesia, Filipina juga kerap berbelanja. Pengunjung terbanyak biasa saat hari libur, Jumat dan Sabtu. 

Selain membeli ikan untuk dimasak di rumah, pilihan santap langsung tersedia di sini. Di kompleks pasar, terdapat beberapa pasar siap memasak menu pilihan. Mulai dari digoreng biasa, dibakar, atau diolah menjadi menu kuah.

Tak hanya keluarga, ikan dari pasar ikut dipasok ke hotel-hotel dan rumah makan di Jeddah dan Makkah.

Munif yang telah tinggal 10 tahun di Jeddah mengaku lebih senang mancing ikan di laut. Bahkan, WNI di Jeddah memiliki perkumpulan yang tergabung dalam komunitas Insane Fishing Club.

Mereka terkadang menyewa kapal khusus untuk mancing di tengah laut. Hasilnya dikumpulkan untuk dimasak dan dimakan bareng. "Membernya (komunitas Insane Fishing Club), sekitar 200-an lebih orang Indonesia,"

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, kata Munif, setiap tahun menggelar lomba mancing bagi warga Indonesia yang tinggal di Arab Saudi.

Acara ini menjadi ajang temu kangen WNI dengan saudara-saudara setanah air di Jeddah dan sekitarnya.

Live dan Produksi VOD