Sukses

Kala Jemaah Calon Haji Curhat ke Amirul Hajj soal Menu Sarapan

Pada saat peninjauan, Menag masuk ke kamar jemaah haji dan berdialog dengan calhaj yang menghuni kamar tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah calon haji dari Embarkasi Solo (SOC), Jawa Tengah, menyampaikan curahan hatinya (curhat) kepada Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin. Mereka tak suka dengan sarapan roti dan lebih memilih untuk makan nasi di pagi hari.

“Sejauh ini memang makan yang didistribusikan kepada jemaah haji untuk makan siang dan makan malam. Sementara untuk makan pagi kita siapkan roti dengan perlengkapan untuk membuat teh dan membuat kopi begitu selama di Makkah,” kata Amirul Hajj yang juga Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin, setelah meninjau pemondokan jemaah di wilayah Jarwal, Makkah, Kamis, 1 Agutus 2019.

Pada saat peninjauan, Menag masuk ke kamar jemaah dan berdialog dengan calhaj yang menghuni kamar tersebut.

Lukman bertanya soal layanan hotel, air minum, hingga toilet, kemudian konsumsi yang didapatkan jamaah.

Ketika itu, sejumlah calon haji menyampaikan keinginan mereka untuk bisa mendapatkan sarapan berupa nasi bukan roti.

“Jadi memang ada masukan dari jamaah bagaimana kalau makan sehari tiga kali tentu ini akan menjadi perhatian kita. Tapi problemnya pada distribusinya untuk menu roti itu kan kita distribusikan pada saat makan malam,” katanya seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Kondisi Makkah Jelang Wukuf

Menag Lukman Hakim mengatakan selama ini perusahaan katering yang menjadi rekanan di Arab Saudi kerap kali kesulitan dalam soal distribusi makanan kepada jemaah.

“Kalau harus ada makan pagi itu berarti setiap perusahaan katering harus mendistribusikan tiga kali dalam sehari sesuatu yang memang tidak mudah, mengingat kondisi kota Mekkah sangat padat khususnya hari-hari menjelang wukuf. Ini tentu menjadi masukan yang harus dipertimbangkan,” katanya.

Oleh karena itu, Menag berharap jemaah dapat memahami keterbatasan tersebut dan pihaknya akan menjadikan masukan tersebut sebagai evaluasi agar ke depan pelayanan dalam penyelenggaraan haji dapat lebih dioptimalkan.