Liputan6.com, Jeddah - Puncak ibadah haji berlangsung tak lama lagi. Sebanyak 190.592 jemaah haji telah tiba di Tanah Suci. Dengan jumlah petugas 2.365 orang.
Angka ini sekitar 90 persen dari kuota jemaah haji reguler Indonesia yang mencapai 214 ribu pada tahun ini.
Demikian mengutip data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Indonesia (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (2/8/2019), pukul 08.35 Waktu Arab Saudi ((WAS).
Advertisement
Tercatat, 46 orang sudah meninggal dunia. Sebagian besar penyebabnya karena sakit. Jemaah sudah dimakamkan di Madinah, Makkah maupun Jeddah.
Jemaah haji yang tiba di Madinah dan Jeddah saat ini sudah di Makkah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin berpesan kepada jemaah haji Indonesia agar selalu menjaga nama baik dan citra Indonesia selama menunaikan ibadah haji di tanah suci.
“Mari menjaga nama baik Indonesia, karena jemaah ini juga duta bangsa. Pada diri kita melekat merah putih, melekat Garuda, jaga nama baik bangsa,” kata Menag, kemarin.
Menag menyampaikan, jemaah Indonesia patut bersyukur, karena Pemerintah Arab Saudi berkali-kali menilai Indonesia memiliki jemaah yang tertib, santun, dan sopan.
Hal ini disampaikan Menag usai menilik fasilitas pemondokan jemaah di wilayah Jarwal dan Misfalah, Makkah.
Citra yang baik ini menurut Menag bukan serta merta diperoleh oleh jemaah Indonesia. Melainkan ini hal yang telah terpupuk berkat tradisi yang dilakukan oleh jemaah haji Indonesia di masa lalu.
“Oleh karenanya, jadikan tertib dan santun ini sebagai tradisi di tanah suci. Sehingga anak cucu kita juga memperoleh predikat itu juga,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Menag pun mengajak jemaah untuk bersyukur karena dapat menginjakkan kaki di tanah suci, serta menikmati fasilitas yang cukup baik.
“Saya bersyukur menyaksikan langsung hotel yang ditinggali, dirasakan jamaah cukup nyaman dan layak. Alhamdulillah enak dan cukup. Meskipun bagi yang terbiasa porsi besar, dirasa kurang. Tapi rata-rata cukup,” tuturnya.
“Mari kedepankan rasa syukur. Syukur bisa di Tanah Suci. Karena tidak semua orang ditakdirkan bisa di Tanah Suci,” imbuh Menag.
Tonton Video Ini: