Liputan6.com, Arab Saudi - Pemerintah Arab Saudi terus berinovasi dalam memberikan layanan pemulangan jemaah haji dari seluruh dunia.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Selasa (6/8/2019), inovasi terbaru diberi nama Iyab, berupa percepatan masa tunggu dan pemeriksaan imigrasi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah dan Bandara Prince Mohammed Bin Abdul Aziz, Madinah.
Baca Juga
Untuk uji coba layanan terbaru ini pemerintah Arab Saudi sudah menyiapkan satu lokasi yang bisa menampung sekitar 750 hingga 800 jemaah atau sekitar dua kloter.
Advertisement
Namun, untuk tahun ini, yang bisa menikmati fasilitas tersebut hanya jemaah haji dari tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan India. Khusus Indonesia, layanan ini akan dinikmati oleh 17 kloter jemaah haji dari embarkasi Jakarta-Bekasi dan Surabaya.
"Proses imigrasi nanti tidak lagi antre, tapi cukup dengan sidik jari itu sudah cukup bagi jemaah tersebut dinyatakan clear," jelas Kadaker Bandara Jeddah-Madinah Arsyad Hidayat.
Sementara itu, tim pengawas haji DPR RI, hari Minggu lalu, meninjau fasilitas dan layanan bagi jemaah haji asal Indonesia. Salah satu yang menjadi fokus perhatian DPR adalah layanan bus salawat.
DPR menilai layanan antar bagi jemaah haji ini semakin bagus, baik dari segi jarak maupun waktu tunggu perjalanan bus menuju Masjidil Haram. DPR juga sempat meninjau posko pengaturan bus hingga posko kesehatan di Terminal Syib Amir.
"Masyarakat puas dan ini adalah satu prestasi yang bagus, kami tanya ke masyarakat dan mereka semuanya puas," kata anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono.
Selain transportasi, DPR juga memeriksa layanan katering, pemondokan jemaah haji serta klinik kesehatan haji Indonesia.