Sukses

Miliki Banyak Keutamaan, Ini Niat Puasa Idul Adha

Ada tiga jenis puasa sunah yang dianjurkan dilakukan jelang Idul Adha.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Minggu, 11 Agustus 2019, seluruh umat Islam di dunia akan merayakan Idul Adha 1440 Hijriah. Hari Raya Idul Adha ini juga seringkali disebut sebagai Hari Raya Kurban atau Lebaran Haji.

Pada saat Idul Adha tanggal 10 Dzulhijah, seluruh umat muslim yang sedang berhaji juga melaksanakan ibadah puncaknya di Tanah Suci.

Namun, bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, Anda bisa melakukan puasa sunah. Karena, ada amalan puasa sunah yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam saat Dzulhijah.

Ada tiga jenis puasa sunah yang dianjurkan dilakukan itu. Ketiganya yakni puasa 1-7 Dzulhijah, puasa tarwiyah, dan puasa arafah.

Ketiganya memiliki keutamaan-keutamaan dan niat yang berbeda. Berikut niat dan keutamaan puasa sunah yang dilakukan saat bulan Dzulhijah jelang Idul Adha:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Puasa 1-7 Dzulhijah

Amalan puasa sunah pertama yang bisa dilakukan adalah saat tanggal 1-7 Dzulhijah. Puasa ini dikerjakan dari tanggal 1 hingga 7 Dzulhijah.

Puasa sunah ini merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan umat Islam pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah.

Adapun niat saat puasa 1-7 Dzulhijah yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:

"Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijah karena Allah Ta’ala"

 

3 dari 4 halaman

Puasa Tarwiyah

Selain itu, ada juga puasa sunah tarwiyah. Puasa sunah tarwiyah ini dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijah atau dua hari sebelum hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah.

Keutamaan puasa tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang melakukannya.

Adapun niat saat puasa tarwiyah yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:

"Saya niat puasa sunah tarwiyah karena Allah Ta'ala"

 

4 dari 4 halaman

Puasa Arafah

Dan terakhir adalah puasa arafah. Puasa arafah ini merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan, khususnya bagi umat muslim yang tidak beribadah haji.

Puasa arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Oleh karena itu, para ulama memasukkan puasa arafah ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan atau muakkad.

"Puasa hari arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," dikutip HR Muslim.

Adapun niat puasa Arafah yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya:

"Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala"

 

(Desti Gusrina)