Liputan6.com, Makkah - Sebanyak 230 jemaah haji dibadalhajikan. Jumlah tersebut terdiri dari 111 jemaah meninggal dunia dan 119 sakit dan tidak memungkinkan dibawa.
Adapun hingga Sabtu (10/8/2019), 65 jemaah haji Indonesia diikutkan dalam safari wukuf. Mereka dibawa ke Arafah dengan menggunakan bus khusus untuk menjalani wukuf karena.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusuf Singka mengatakan, jemaah safari wukuf kebanyakan karena dehidrasi.
Advertisement
"Penyakit-penyakit metabolik yang dibawa dari Tanah Air itu kambuh karena kelelahan, dehidrasi. Sampaikan kelelahan dan dehidrasi menjadi faktor munculnya, meningkatkan, hipertensi naik, diabetes naik," ujar dia, kemarin.
Menurutnya, jemaah safari wukuf adalah mereka yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), bukan dari Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Sebab jemaah yang dalam perawatan RSAS tidak bisa dibawa keluar untuk ikut safari wukuf.
Kasie Kesehatan Satgas Arafah, dr Kamidjono Pontjo menambahkan, sebanyak 59 jamaah haji Indonesia dirawat di klinik tenda Arafah, kemarin.
Kebanyakan mereka menderita batuk dan pilek. Namun ada pula yang menderita penyakit berat.
"Untuk yang berat, kita tangani. Kalau satu jam belum ada tanda perbaikan, langsung kita rujuk ke RSAS," katanya.