Sukses

2 Perbaikan dalam Penyelenggaraan Haji di Mata Menag

Menag Lukman menyampaikan langsung apresiasi perbaikan ini kepada Gubernur Makkah Khalid al Faisal bin Abdulaziz.

Liputan6.com, Makkah - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin menilai telah terjadi perbaikan yang telah dilakukan pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji di tahun ini dibandingkan dengan tahun 2018. 

"Saya melihat ada beberapa poin perbaikan yang perlu kita apresiasi karena lebih baik dari tahun yang lalu," jelas dia seperti dikutip Rabu (14/8/2019).

Perbaikan, kata Menag, seperti kondisi arus lalu lintas dari Makkah menuju Arafah lebih baik atau tak ada kemacetan yang sangat lama. Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, kala kemacetan bisa berlangsung hingga berjam-jam lamanya.

Hal ini menunjukkan arus lalu lintas telah tertangani dengan baik. "Baik (arus lalu lintas) jemaah kita dari hotelnya masing-masing menuju Arafah juga yang dari Mina, yang tarwiyah menuju Arafah. Tahun ini alhamdulillah tidak ada kemacetan yang berarti," ucap dia.

Menag mengaku telah melihat langsung operation room yang memantau kondisi lalu lintas di Makkah, Mina, maupun Arafah dari kantor kementerian haji. Pemantauan berlangsung selama 24 jam.

"Tidak kurang dari 3 juta manusia di berada di Armuzna, jadi memang arus pergerakan mereka harus senantiasa dipantau selama 24 jam," kata dia.

Perbaikan lain, adalah kondisi kebersihan di Mina. Tumpukan sampah di lokasi jemaah haji mabit dan melontar jumrah dinilai jauh berkurang dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Dia pun mengaku telah menyampaikan langsung apresiasi perbaikan ini kepada Gubernur Makkah Khalid al Faisal bin Abdulaziz, dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin (12/8/2019).

"Saya menyampaikan apresiasi terima kasih kepada Gubernur Makkah yang telah memberikan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia, dan dunia," ucap dia.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Bertemu Gubernur Makkah, Menag Minta Peningkatan Fasilitas di Mina

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bertemu Gubernur Makkah Khalid al Faisal bin Abdulaziz. Dalam pertemuan, Amirul Hajj kembali menyampaikan harapan adanya peningkatan fasilitas di Mina, seperti tenda dan toilet untuk jemaah haji. 
 
Pertemuan berlangsung kurang lebih selama 15 menit di Imarat-Makkah, Mina. "Saya meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jemaah Indonesia dengan cara meningkatkan bangunan tenda dan toilet," ujar Menag di Mina, Senin (12/8/2019) malam. 
 
Pertemuan ini merupakan kali pertama antara Gubernur Makkah dengan Menteri Agama Indonesia. Gubernur Makkah adalah penasihat raja dan Rais Lajnatul 'Ulya dalam penyelenggaraan ibadah haji. 
 
Kepada Gubernur Makkah, Menag juga mengusulkan perluasan layanan fast track atau jalur cepat. Tahun ini, layanan tersebut masih hanya diberlakukan bagi embarkasi Jakarta.
 
"Saya melihat fast track amat berhasil. Saya berharap ini bisa diberlakukan ke semua embarkasi, tahun depan," tutur dia.
 
Gubernur Makkah merespon positif usulan Menag. Menurutnya, layanan sudah mulai dikembangkan, dari sebelumnya hanya Indonesia dan Malaysia, tahun ini diberlakukan juga Pakistan,  Bangladesh, dan India.
 
 Terkait pemberlakuan di seluruh embarkasi di Indonesia, masih dikaji karena menyangkut ketersediaan SDM.
 
Berkenaan renovasi Mina, Gubernur Makkah mengatakan bahwa saat ini sudah dibentuk Lembaga atau Dewan Khusus proyek Mina dan Arafah. Dewan ini diketuai langsung oleh Putra Mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman. 
 
Sehari sebelumnya, Menag bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Muhammad bin Salih Banten. Dalam pertemuan tersebut, Menag juga menekankan semakin mendesaknya kebutuhan memperbanyak daya tampung kapasitas tenda-tenda dan toilet di Mina. 
 
Dia berharap tenda dan toilet di Mina dapat dibangun bertingkat.
 
Menteri Haji dan Umrah berjanji akan memperhatikan usulan Indonesia. Menurut Mohammad bin Salih Banten, Pemerintah Arab Saudi benar-benar menaruh perhatian serius kepada Indonesia karena jumlah jemaahnya terbesar di dunia.
 
Menag tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Mekkah atas peningkatan kualitas layanan kepada jemaah haji Indonesia.