Liputan6.com, Jakarta - Setiap umat muslim yang berkunjung ke Tanah Suci, jelas berbeda dengan sekadar berwisata ke sebuah tempat rekreasi yang tak memiliki nilai ibadah secara langsung di kala mengunjunginya.
Namun, di kota Mekkah ini, umat Islam bisa mendapati beberapa tempat yang ketika mendatanginya menjadi sebuah pahala bahkan menambah wawasan ilmu spiritual
Baca Juga
Dikutip dari buku Menjadi Muthawif Anda di Tanah Suci karya Rafiq Jauhary, berikut beberapa tempat yang harus dikunjungi olegh para jemaah haji pada saat berada di Negeri Padang Pasir :
Advertisement
Â
Gua Tsur
Gua ini terletak di Jabal Tsur/Gunung Tsur. Tidak ada keutamaan apapun yang dapat kita peroleh dari mengunjungi tempat ini,karena perjalanan mengunjungi daerah ini hanyalah untuk mengenang sejarah.
Terletak 5 km arah Selatan dari Masjdil Haram,gunung ini hanya memiliki tinggi 748 m dari permukaan laut, atau 458 m dari permukaan tanah.
Gua tempat persembunyian Rasullah dan Abu Bakar selama 3 hari ini menjadi tempat terakhir yang disinggahi Rasullah sebelum hihrahnya menuju Madinah.
karena begitu mendegar kabar hijrahnya Rasul,Masyarakat Kafir Quraisy pun berbondong-bondong untuk mencarinya, sebagian dari mereka mencarinya selama 3 hari menggunakan kuda-kuda terbaik dan tercepat yang dimilikinya ke arah utara,menuju kota Madinah.
Dan Inilah tempat terakhir yang disinggahi beliau sebelum hijrah ke Madinah.
Advertisement
Gua Hira
Letaknya berada di Jabal Nur/Gunung Nur yang berada 5 km sebelah timur laut dari Masjidil Haram. Dahulu gunung ini pun dinamakan Jabal Hira/gunung Hira,namun beberapa puluh tahun terakhir ini masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Gunung Nur.
Konon penamaan ini disandarkan dari kebiasaan warga Mekkah ketika pagi dan sore hari. Di kala pagi gunung ini menjadi tempat pertama yang terkena sinar matahri. Dan di kala sore,gunung ini pula yang menjadi tempat terakhir yang terkena sinar matahari. Karena cahaya matahri itulah membuat orang menyebutnya sebagai Gunung Cahaya, Jabal Nur.
Namun ada pula warga yang mengatakan mengapa gunung ini dinamakan sebagai Jabal Nur,karena di sinilah wahyu pertama diturunkan. Dari wahyu itulah yang menjadi cahaya bagi umat islam.
"Gunung tertinggi di kota Mekkah ini benar-benar menjadi saksi sejarah di mana wahyu pertama kali turun kepada Rasullah. Di gua yang letaknya di puncak gunung ini dahulu Rasullah kerap menyediri,hingga malaikat mendatanginya dan menyampaikan wahyu dari Allah," Tulis Rafiq
Tidak ada keutamaan apapun di gunung ini, namu jika ingin mendaki gunung ini,waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke puncaknya lebih kurang 4 jam. dan ketika sampai di puncaknya,maka dapat melihat kota Mekkah dengan pemadangannya yang mengagumkan.
Masjid Ji'ranah
Ji'ranah terletak 21 km di arah timur laut dari pusat kota Mekkah. Di sinilah dibangun sebuah masjid yang dikenal dengan nama "Masjid Ji'ranah".
Masjid ini dibangun untuk mengenang pasukan mujahidin yang dipimpin oleh Rasullah. Mereka menjadikan daerah ini sebagai tempat singgah selama tiga hari setelah memenangkan perang Hawazin atau juga dikenal sebagai perang Hunain.
Daerah ini juga dikenal karena memiliki mata air yang cukup besar dan bersih,oleh karenanya Rasullah punmelihat tempat ini sebagai tempat persinggahan dan tempat membagi harta rampasan perang.
Namun Kabarnya, kini sumur mata air Ji'ranah telah ditutup oleh pihak yang bertugas dikarenakan terjadi banyak penyelewengan oleh sebagian peziarah.
Sebagian dari mereka bahwa air sumur Ji'ranah jika diminum akan menyembuhkan orang yang sakit atau dapat mendatangkan barakah.
"Maka berdasarkan laporan dari para ulama dan banyak pihak maka mata air ini ditutup untuk menghinari praktik syirik yang terjadi pada para peziarah," Tulis Rafiq.
Advertisement
Masjid Jin
Masjid Jin terletak di pinggir daerah Hujun,dekat dengan Ja'fariyah atau 2 km dari arah utara dari Masjidil Haram.
Masjid ini dikenal karena pada tempat inilah sahabat nabi bernama Abdullah bin Mas'ud pernah dikepung oleh jin yang berjumlah banyak.
Diceritakan dalam hadits Hasan riwayat Ahmad dan Trimdzi sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Shafiyurahman Al-Mabarakfuri pada suatu hari Rasullah mengajak Abdullah bin Mas'ud ke suatu daratan kemudian membuat sebuah lingkaran besar.
Rasullah memerintahkan Abdullah bin Mas'ud memasukinya dan membacakan Surah Jin hingga selesai,sementara Rasullah pergi meninggalkannya.
Muthaf Al-Haramain
Seiring berlalunya wkatu dan para saksi sejarah telah wafat menjadikan para generasi muda giat menuliskan sejarah dalam bait-bait tulisan.
Selain itu barang-barang yang memiliki nilai sejarah pun disimpan dalam museum-museum yang tersebar di penjuru kota. Salah satunya adalah sebuha museum besar yang terletak di jalan Jedah Lama (Thariq Jedah Qadim).
Muthaf Al-Haramaim (Museum Dua Tanah Suci) ini dibangun berdempetan dengan Mashna' kiswah,pabrik pembuat kiswah (penutup) Kakbah.
Disini ratusan benda bernilai sejarah dijaga. Mulai dari bibir air Zam-Zam zaman dahulu, pintu-pintu kakbah dari masa ke masa,tinag kakbah,mushaf Al-Qur'an peninggalan zaman Utsmani,pucuk menara Masjidil Haram dan Masih banyak benda bersejarah lainnya.
Untuk mengujungi museum ini tidak dikenai biaya apapun,hanya saja prosedurnya yang cukup ketat.
"Caranya,anda terlebih dahulu harus membuat surat permohonan dan diajukan kepada pihak pengelola. Karena banyaknya peminat yang ingin mengunjungi museum maka hanya 100 orang yang diperbolehkan masuk dan diberi waktu 15 menit," Tulis Rafiq dalam buku Muthawif Anda Di Tanah Suci.
Advertisement
Masjid Aisyah
Masjid besar yang terletak di daerah tab'im (batas tanah suci Mekkah terdekat Masjidil Haram) ini memiliki sejarah yang cukup masyhur.
Cerita tersebut pada saat haji Wada di mana rombongan umat islam dari Madinah mengerjakan haji dengan Tamatu' dan sebagian lagi mengerjakan dengan Qiran. selepas menjalankan ibadah haji,istri Rasullah Aisayh binti Abu Bakar mengadukan sesuatu yang mengganjal hatinya.
Beliau mengatakan "Wahai Rasullah,setiap orang pulang dengan membawa pahala haji dan umrah,sementara diriku pulang hanya denghan membawa pahala haji.."
Mendegar hal itu maka Rasullah bpun kemudian meminta Abdurahman (saudara dari Aisyah) untuk mengararnya menuju Tan'im guna mengambil ihram ibadah umrah.
"Dari peristiwa inilah maka tempat di mana Aisyah mengambil ihram kini didirikan sebuah masjid besar dan dinamainya Masjid Aisyah," Tulis Rafiq.
Hudaibiyah
Masjid ini kerap ddijadikan tempat untuk mengambil ihram seperti halnya Tan'im dan Ji'ranah. Hal yang menarik yangs ayang untuk dilewatkan adalah potongan dinding yang letaknya tepat di samping masjid Hudaibiyah.
Disibilah dikenal sebagai tempat terjadinya perjanjian Hudaibiyah yang dilakukan Rasul dan para kafir Quraisy ketika hendak memasuki kota Mekkah namun masyarakat Quraisy tidak mengijinkan.
Disini pula terjadi baiat Ridhwan yang berlangsung di bawah sebuah pohon dan diikuti lebih kurang 1400 sahabat. amat disayngkan,bagunan bersejarah ini kerap menjadi sasaran tangan-tangan jahil dalam beraksi.
sama seperti di Jabal Rahmah,bagunan ini tidak lepas dari coretan baik menggunakan spidol maupun tipex.
"Dan dapat dibaca,rata-rata tertulis di tembok tersebut adalah nama-nama Indonesia," Tulis Rafiq
ketika mengunjunginya ada beberapa peternakan Unta. tepatnya di sepanjang jalan Jeddah lama 13 km dari museum dua tanah suci. disana dapat mengambil foto bersama unta-unrta yang besar dan sehat.
selain itu, kita dapat memeras susu unta secara langsung bahkan susu ini dapat diminum secara langsung tidak perlu dimasak terlebih dahulu,bahkan bagi pengidap penyakit tertentu dapat mencampurkan susu unta dengan kecing unta sebagai obat.
Â
Â
(Desti Gusrina)
Advertisement