Liputan6.com, Jakarta - Jemaah asal Papua yang sedang melakukan ibadah haji di Tanah Suci mengajak para ustaz, kiai, pendeta, dan pastor untuk bersatu mendinginkan suasana usai kericuhan yang terjadi di Papua.
"Mari kita sama-sama bergandengan tangan wahai saudaraku, para ustaz, kiai, pendeta, pastor, mari kita bergandengan tangan untuk melihat persoalan ini dengan baik dan benar sehingga persoalan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Tim Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) untuk kloter UPG, KH Umar Bauw dari pondokannya di kawasan Syisyah, Makkah, seperti dilansir Antara, Selasa (20/8/2019).
Baca Juga
Umar Bauw yang juga Ketua Majelis Ulama (MUI) Provinsi Papua mengajak para pemuka dan tokoh agama bergandengan tangan dengan pemerintah atau pihak berwajib, serta seluruh pemuda untuk bersatu menyelesaikan persoalan yang memicu kericuhan di Manokwari, Papua Barat.
Advertisement
Ia mengajak semua tokoh dan pemuka agama bersatu untuk bisa menyelesaikan persoalan dengan baik, sehingga tidak melebar kemana-mana.
"Kami dari Papua, embarkasi Makassar ada 4 kloter, kami menyadari semua hal itu dan kami berdoa semoga Allah memberikan hidayah rahmat kepada Tanah Papua sehingga tidak terjadi hal-hal lebih daripada yang tidak kita inginkan bersama," ucap Umar.
Dia juga mengajak generasi muda untuk bersikap lebih dewasa dan matang, serta melanjutkan perjuangan para pejuang yang sudah memperjuangkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian di Tanah Air.
"Tolong lakukan hal itu. Insya Allah pasti ada jalan untuk mendapatkan hal itu, jangan bertindak anarkis tapi lakukanlah dengan penuh keimanan, munculkan imanmu, dan bertindak secara iman. Allahu Akbar," kata Umar sambil meneteskan air mata.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Doakan yang Terbaik
Umar bersama jemaah dari kloter UPG meliputi Makassar dan Papua serentak mendoakan yang terbaik agar segera tercipta suasana tenteram dan damai di Tanah Air.
"Kami semua di sini serentak dari pagi mendengar berita, kami berdoa semuanya semoga Tanah Papua dilindungi oleh Allah SWT dari segala bencana yang lebih yang tidak kita inginkan bersama-sama. Dan senantiasa berada dalam rida Allah SWT," tutup Umar.
Advertisement