Sukses

Jemaah Haji Gelombang Kedua Mulai Bergerak dari Makkah ke Madinah

Jemaah haji selama 8 hari atau selama 40 waktu salat akan menunaikan salat berjamaah dalam ibadah Arbain.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia gelombang kedua sudah mulai meninggalkan Makkah dan diberangkatkan ke Madinah untuk kembali melanjutkan ibadah. Dalam gelombang kedua itu termasuk juga jemaah haji asal Embarkasi Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Nizar Ali melepas keberangkatan 450 haji dari Embarkasi Surabaya dari Hotel Arkan Bakkah, Mahbaz Jin, Makkah. Mereka menuju Madinah.

"Alhamdulillah pada pagi ini jam 07.30 waktu Arab Saudi kita melepas jamaah haji kloter SUB 41 dari Kabupaten Nganjuk ke Madinah. Ini adalah bagian yang pertama menuju Madinah," ujar Nizar Ali, Rabu (21/8/2019).

Dia menjelaskan, jemaah haji selama 8 hari atau selama 40 waktu salat akan menunaikan salat berjamaah dalam ibadah Arbain dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah, termasuk ziarah ke Makam Rasulullah.

Menurut Nizar, pihaknya menyediakan tiga fasilitas utama untuk jemaah haji saat kepindahan dari Makkah ke Madinah, yaitu naqobah atau transportasi yang mengangkut jemaah dari pondokannya di Makkah menuju Madinah.

"Kemudian layanan akomodasi, mereka ditempatkan di hotel-hotel standar bintang 3 dan alhamdulillah tahun ini banyak di atas ekspektasi SPM (Standar Pelayanan Minimal) artinya ada yang bintang 4 ada yang bintang 5 sekalipun," papar Nizar.

Hotel mereka di Madinah pun, lanjut dia, dari sisi jarak berada di lingkup yang dekat dengan Masjid Nabawi.

"Lalu yang terakhir adalah layanan di bidang konsumsi selama di Madinah, mereka mendapatkan layanan sekitar 8 hari atau 16 kali makan per hari, mereka mendapatkan makan siang dan makan malam," kata Nizar.

Dengan begitu, lanjut dia, jemaah haji tidak perlu lagi menyiapkan secara mandiri makanan atau konsumsi selama di Madinah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tetap Jaga Kondisi

Nizar juga mengimbau kepada jemaah saat di Madinah untuk tetap menjaga kondisi kesehatan fisiknya karena ibadah di kota itu juga memerlukan kondisi fisik yang prima.

"Untuk masuk ke Raudhah butuh berdiri agak lama sehingga butuh fisik yang baik. Sehingga tentu ini kami harapkan jemaah bisa mencari momen yang tepat sehingga bisa masuk ke situ dengan aman," pungkas Nizar.