Liputan6.com,Madinah - Kota Tua Jeddah menjadi pintu masuk ke dua kota suci yakni Makkah dan Madinah. Lokasi tepatnya, di Al-Balad Historical District. Terletak di pantai timur Laut Merah.
Kota ini konon telah berumur 3.000 tahun. Dari sini, jemaah haji seluruh dunia menginjakkan kaki saat pertama kali menuju Tanah Suci. Usai berpuluh hari hingga hitungan bulan naik kapal laut dari negaranya masing-masing.
Baca Juga
Â
Advertisement
Awalnya, rute haji dimulai pada zaman Khalifah Utsman bin Affan. Khalifah ketiga ini membangun gerbang menuju Makkah dan Madinah. Jalur ini digunakan jemaah haji sejak itu.
Kala itu, jemaah haji menggunakan berbagai alat transportasi darat untuk sampai menuju Tanah Haram. Mulai dari onta, kuda, keledai hingga berjalan kaki.
Â
Â
Rumah Menara
Di kota tua Jeddah, terdapat rumah bertingkat atau menara yang berumur mencapai ratusan tahun. Rumah-rumah ini dihuni warga Jeddah secara turun temurun.
Desain rumah menara sangat unik. Terbuat dari batu karang dan kayu yang sangat kuat. Konon kayu ini juga ada yang dibawa dari Pulau Jawa.
Selain rumah, terdapat sebuah masjid bernama Al-Syafi. Umur dari peribadatan Umat Islam ini mencapai 1.000 tahun. Dilengkapi dengan menara yang berumur 800 tahun.
Advertisement
Restorasi
Kota tua Jeddah dahulu juga menjadi lokasi utama keberadaan Kedutaan Besar berbagai negara dari seluruh dunia. Seperti Amerika Serikat, Rusia, Peranci, Jerman, Yunani termasuk Indonesia.
Kabar baiknya, demi melestarikan kota tua Jeddah, Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman, telah mengeluarkan dekrit kerajaan.
Isinya memerintahkan Kementerian Kebudayaan untuk melakukan restorasi 50 bangunan bersejarah di Kota Tua Jeddah.
Memang, tampak beberapa rumah menara sedang dalam proses restorasi.Â
Selain rumah bersejarah, di Kota Tua Jeddah juga bisa ditemukan kedai kopi, galeri seni, museum maupun toko yang dimiliki warga setempat.
Bila melihat sejarahnya, Kota Tua Jeddah patut menjadi salah satu destinasi jemaah haji bila berada di Arab Saudi.