Sukses

Saran PPIH buat Perbaikan Penyelenggaraan Haji di Arab Saudi

Saran dan masukan ini disampaikan saat digelarnya Apreciation Night Hajj 2019 di Jeddah.

Liputan6.com, Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyampaikan beberapa saran dan masukan kepada mitra kerja di Arab Saudi.

Saran dan masukan ini disampaikan saat digelarnya Apreciation Night Hajj 2019. Acara berlangsung di Aula Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah, Selasa (10/9/2019) malam.

Adapun sejumlah mitra kerja PPIH terkait dalam penyelenggaraan haji turut hadir. Mulai dari Muassasah Asia Tenggara, pihak otoritas bandara internasional Malik Abdul Aziz, Jeddah, pihak General Authority Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.

Serta para penyedia layanan akomodasi, katering, dan transportasi yang terbaik di Makkah dan Madinah.

Dari PPIH, hadir penanggung jawab Nizar Ali, Konjen RI Hery Sarifudin, Ketua Endang Djumali, serta jajaran PPIH lainnya.

Kesempatan bertemu mitra kerja dimanfaatkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar untuk menyampaikan sejumlah saran dan masukan.

Kepada Pemerintah Arab Saudi, Nizar berharap tahun depan ada lagi penambahan kuota yang diiringi peningkatan kapasitas dan kualitas layanan di Arafah dan Mina.

"GACA agar dapat memberikan jadwal slot time penerbangan lebih awal kepada Kementerian Agama untuk memudahkan dalam penempatan akomodasi jemaah haji di Madinah," terang Nizar.

"Juga perlu penambahan jumlah jemaah haji yang diberikan layanan fast track/Makkah route dan Eyab guna kelancaran kedatangan dan kepulangan jemaah haji," sambungnya.

 

2 dari 2 halaman

Saran Lainnya

Kepada muassasah, Nizar meminta untuk dapat memperbaiki fasilitas dan meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji saat berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Menurutnya, tahun ini ada sejumlah kejadian di Armuzna yang tidak semestinya terjadi.

"Agar kejadian listrik padam, AC mati, konsumsi terlambat, fasilitas tenda kurang, tidak terjadi lagi pada masa mendatang," tutur Nizar.

Nizar juga minta agar koordinasi dan komunikasi antara muassasah dan maktab lebih diefektifkan. Sehingga, kontrak layanan yang telah disepakati dapat diimplementasikan sepenuhnya di lapangan.

"Bila terdapat kekurangan dan kelemahan dalam perencanaan, pelaksanaan, kerjasama, dan koordinasi penyelenggaraan ibadah haji, mohon dimaafkan," tutupnya.

Â