Sukses

Cerita Petugas Haji Dianggap Saudara Hingga Angkat Jemaah Seringan Kapas

Selama bertugas, Irwan Syarief mengaku banyak kisah berkesan di Tanah Suci.

Liputan6.com, Jeddah - Perawakannya tinggi dan kurus, tampak hilir mudik mengatur dan berbincang dengan jemaah haji. Sudah 9 kali Irwan Syarief bertugas ke Tanah Suci. Tepatnya sejak 2005, dia menjadi bagian pelayan jemaah haji Indonesia.

Seperti tahun ini, Irwan kembali dipercaya membantu petugas haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019. Dengan penempatan pada bidang transportasi. 

Pria kelahiran Jakarta ini, mengaku tak pilih kasih dalam melayani jemaah haji. Bahkan, jemaah haji lanjut usia (usia) menjadi prioritasnya.  

"Jangan memilih jemaah yang ditolong tua atau muda. Kita ibadah selama tugas dan Allah mengetahuinya. Bila saat menolong jemaah yang lansia saya teringat orang tua," ujar dia di Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz, Madinah beberapa waktu lalu.

Selama bertugas, dia mengaku banyak kisah berkesan. Tak kerap itu membuatnya menitikkan air mata. Salah satunya saat membantu jemaah haji yang sama sekali tak bisa berjalan. Tak sungkan, demi memudahkan dia menggendong sang jemaah haji tersebut. 

Bahkan, upaya menolong jemaah haji membuat dirinya dianggap saudara oleh seorang haji dari Bangkalan, Madura.

Melalui sang anak, haji bernama Siti Hati berumur 125 tahun tersebut, langsung mengundangnya ke Bangkalan, Madura.

Siti Hati berhaji bersama anak dan cucunya. Dia adalah salah satu jemaah yang sempat didorong dengan kursi roda oleh Irwan. 

"Perasaan saya merasa seperti menganggap nenek sendiri tidak bisa berkata karena saking terharu," lanjut pria kelahiran 1972 ini.

Sebelum pulang ke Tanah Air, Irwan juga memberikan Alquran kepada Siti Hati.

Dengan berbahasa Madura, Siti Hati menyampaikan terima kasih atas bantuan Irwan selama di Arab Saudi.

"Cucunya bapak Rahmat bilang Alquran yang saya beri ke nenek Siti Hati, Insya Allah akan dibaca. Foto dengan Bapak Irwan dan teman teman akan dipajang di rumah," ujar dia menirukan ucapan Siti Hati.

Dia pun mengaku akan memenuhi undangan tersebut saat tiba di Indonesia. Bersama istri dan anaknya, Irwan akan menyambangi Nenek Siti Hati yang sudah sepuh.

Pria yang kerap dipanggil "Bonex" ini mengaku akan membiayai sendiri kepergiannya ke Bangkalan.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Di Mina

Dia menuturkan tugas berkesan lainnya saat 2005. Tahun pertama kali bertugas. Ketika itu terjadi kejadian Mina.

Dia salah satu petugas yang ikut membantu melakukan evakuasi jemaah haji wafat.

"Alhamdulillah saya badan kurus seperti ini mengangkat jenazah dari lokasi ke ambulans dengan jarak 100 meter seperti mengangkat kapas. Saya niat tulus ikhlas mengangkat jemaah itu, mungkin ini karena mereka mati syahid ya," dia bercerita.

Tak sebatas itu, dia pun tak merasakan rasa haus. Padahal saat itu dirinya melakukan evakuasi di saat panas terik.

Masih di tahun yang sama, Irwan menceritakan hatinya terenyuh dengan seorang haji korban crane jatuh di Masjidil Haram.

Saat itu, dia berupaya menggotongnya meski dengan kondisi yang cukup sulit. Sebab kaki dan tangan pasien haji tersebut harus dipasang pen. Sehingga proses pemindahan harus berlangsung hati-hati.

Dia pun kaget, sebab haji tersebut masih berupaya memberikan imbalan sebagai bentuk terima kasih, kepada dirinya yang sudah membantu.

Namun dia menolak karena sudah menjadi tugasnya melayani jemaah haji. "Namun saya katakan berikan saja uang itu ke orang yang membutuhkan," dia menandaskan.