Sukses

Umat Muslim Dunia Berpotensi Tak Sholat Tarawih di Masjid karena Corona COVID-19

Ibadah berjamaah seperti sholat tarawih menjadi sulit dilakukan akibat Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pandemi Virus Corona (COVID-19) mempersulit berbagai kegiatan di tempat umum. Banyak pusat perbelanjaan tutup dan sekolah melakukan distance learning demi menyetop penyebaran virus baru ini. 

Satu kegiatan yang paling terdampak dari Virus Corona adalah ibadah berjamaah. Seperti ibadah Paskah 2020 di berbagai negara yang sepi karena umat Kristiani tak bisa datang ke gereja.

Menjelang Bulan Suci Ramadan, berbagai kegiatan umat Muslim turut terdampak. Beberapa negara sudah meminta agar sholat tarawih agar ditunda dahulu untuk mencegah penyebaran COVID-19. 

Seperti diketahui, Virus Corona mudah menyebar melalui kontak fisik dekat. Virus ini terutama sangat berbahaya bagi lansia atau orang yang sudah punya penyakit seperti diabetes, asma, penyakit jantung, atau hipertensi. 

Penularan Virus Corona juga bisa terjadi tanpa gejala. Jadi bisa saja ada anak muda tertular, namun tak menunjukan gejala, tetapi menularkan ke anggota keluarga yang berusia tua atau sakit. Akibatnya bisa fatal. 

Ada beberapa negara mayoritas Muslim yang meminta agar sholat tarawih ditunda, termasuk di Arab Saudi dan Mesir. 

Berikut 4 negara yang menunda sholat terawih karena Virus Corona:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 5 halaman

1. Malaysia

Malaysia sedang memperpanjang lockdown hingga akhir April. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin lantas menjelaskan bahwa tradisi seperti membeli santapan buka dan tarawih tidak dapat dilakukan mengingat kondisi terkini.

"Bulan Ramadan yang akan menjelang tiba tidak lama lagi, kita tak boleh lagi ke bazaar ramadan untuk membeli makanan buka puasa seperti sedia kala. Kita tidak boleh ke masjid untuk bertarawih. Jadi kita tarawih di rumah bersama keluarga saja," ujar PM Yassin.

3 dari 5 halaman

2. Arab Saudi

Arab Saudi sangat ketat dalam meredam penyebaran Virus Corona. Menteri Urusan Islam Saudi Abdul Latif Al Sheikh mengatakan bahwa salat harus dilakukan di rumah jika situasinya tetap sama masih dalam pandemi Virus Corona COVID-19 di negara tersebut. 

"Penangguhan salat lima waktu sehari di masjid lebih penting daripada penangguhan salat tarawih. Kami meminta Allah SWT untuk menerima salat tarawih baik di masjid atau rumah, dan melindungi umat manusia dari epidemi yang melanda seluruh dunia," katanya seperti dikutip dari Khaleej Times.

4 dari 5 halaman

3. Mesir

Otoritas agama di Mesir menangguhkan aktivitas ibadah berjamaah selama epidemi Corona. Otomatis sholat tarawih berjamaah di masjid dan iftar turut terdampak. 

"Masjid-masjid akan tetap tutup hingga tak ada kasus Virus Corona yang terdaftarkan di seluruh negeri dan sampai Kementerian Kesehatan memberi sertifikasi bahwa perkumpulan tidak memberikan ancaman bagi kesehatan masyarakat," jelas Kemenkes Mesir seperti dikutip Arab Weekly.

5 dari 5 halaman

4. Inggris

Penundaan sholat tarawih tak hanya terjadi di negara dengan mayoritas Muslim, komunitas Muslim di negara barat turut mengantisipasi untuk menunda sholat tarawih. Ini terjadi di Inggris yang sedang lockdown.

Melalui situs resminya, Majelis Muslim Inggris pada Maret lalu telah meminta imam-imam masjid agar bersiap terhadap penundaan ibadah tarawih serta kegiatan iftar. Kini sebagai gantinya masjid diminta melakukan ceramah dan diskusi online.

Saat ini Inggris sedang melakukan lockdown. Masyarakat diminta tidak keluar rumah atau berkumpul-kumpul.