Sukses

Tips Kenalkan dan Latih Anak Puasa Ramadan

Memperkenalkan anak pada kewajiban puasa perlu dilakukan orangtua. Caranya bisa dilakukan bertahap dan tidak langsung sehari penuh.

Liputan6.com, Jakarta Memperkenalkan anak pada kewajiban puasa perlu dilakukan orangtua. Caranya bisa dilakukan bertahap dan tidak langsung sehari penuh. Namun, yang paling peting diperhatikan adalah kondisi anak, termasuk asupan nutrisinya.

"Ada anak-anak dengan status gizi kurang ditandai dengan berat badan kurang. Kalau dalam kasus seperti itu, jangan dipaksakan satu hari penuh karena cadangan energinya tidak akan cukup," kata dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari di Jakarta beberapa waktu lalu.

Untuk tahap awal, Juwalita merekomendasikan orangtua untuk melatih anak berpuasa saat berusia tujuh tahun. Diawali dengan puasa setengah hari.

Ditambahkan pakar gizi dari Universitas Indonesia, Asih Setiarini mengatakan, anak bisa memulai latihan puasa dengan metode jam-jaman.

"Kalau anak puasa kan terkadang melihat jam terus tuh. Kalau masih belum bisa puasa, bisa mulai dulu dari puasa selama dua atau tiga jam," kata Asih pada Health Liputan6.com.

Selain itu, anak juga bisa ikut puasa setengah hari sampai salat zuhur. "Tidak harus berapa jam sekali pastinya, secara bertahap saja. Karena kan ini untuk melatih," tambahnya.

 

2 dari 2 halaman

Tips Bangunkan Sahur untuk Anak

Penting juga diingat pada saat sahur, jangan membangunkan dirinya secara mendadak. Waktu ideal yang disarankan adalah satu jam sebelum sahur.

"Bangunkan satu jam, ajak dia untuk terlibat misalnya untuk menyiapkan makanan atau mengobrol. Jadi, waktu mau sahur, mood-nya sudah bagus," saran Juwalita yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah.

Selain itu, berikan juga sarapan sahur yang tepat bagi anak. Termasuk yang mengandung indeks glikemik tinggi.

"Cari sarapan yang berisi protein seperti telur. Kalau mau sedikit tricky roti dipotong, celupkan ke telur, ditaruh di atas pan dikasih mentega, jadi dia sekali makan sudah ada karbohidrat dan proteinnya," kata dokter yang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia ini.