Liputan6.com, Jakarta Berpuasa tak hanya menahan rasa haus dan lapar saja. Ada banyak makna dan manfaat yang bisa didapat dari berpuasa. Selain itu, berpuasa selama Ramadan bukan berarti kamu lebih sering beristirahat atau menghabiskan waktu dengan tidur. Meski tidur mempunyai banyak manfaat.Â
Baca Juga
Istilah tidur saat menjalankan puasa adalah ibadah mungkin kerap kamu dengar. Namun nyatanya, tidur secara berlebihan pun tidak memberikan manfaat yang baik bagi tubuhmu. Terlebih lagi saat dalam kondisi puasa.
Advertisement
Tidur memang kerap dilakukan banyak orang agar waktu terasa lebih cepat berlalu. Sayangnya tidur yang berlebihan apalagi lebih dari 9 jam juga dapat mengganggu sistem tubuh seseorang.
Ada banyak kekurangan dan bahaya yang bisa muncul ketika tubuh tidur berlebihan. Mulai dari turunnya daya tahan tubuh hingga menurunkan kinerja otak dalam berkegiatan sehari-hari.Â
Berikut ini 6 bahaya tidur berlebihan saat puasa, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Sabtu (18/4/2020).
1. Membuat Tubuh Lemas
Saat puasa tak sedikit orang akan measakan lemas, apalagi menjelang siang hingga sore hari. Tidur yang berlebihan pun dapat menjadi salah satu penyebabnya.
Hal tersebut lantaran terlalu banyak tidur akan membuat tubuh jadi lebih pasif. Otot dan anggota gerak tidak bekerja dengan maksimal sehingga seseorang mudah lemas. Tidur yang berlebihan juga membuat tubuh tidak menghasilkan metabolisme dengan maksimal.
Ketika tubuh lemas, bisa berimbas pada kegiatan yang seharusnya bisa menambah pahala di bulan Ramadan justru malas untuk dilakukan.
Advertisement
2. Menurunkan Daya Tahan Tubuh
Selain membuat tubuh lemas, tidur berlebihan juga bisa menurunkan daya tahan tubuh. Tubuh yang tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik biasanya mudah sekali diserang oleh bibit penyakit.
Jangan heran jika saat puasa, seseorang mudah terserang flu atau diare hingga batuk krena daya tahan tubuhnya tidak baik. Maka penting untuk menggerakkan tubuh sehingga kekebalan tubuh meningkat.
3. Menurunkan Kinerja Otak
Tidur memang penting untuk fungsi otak. Ketika tidur, otak akan membersihkan produk limbah, menyeimbangkan neotransmitter, memproses kenangan dan meningkatkan suasana hati. Namun, proses tersebut akan terganggu jika seseorang tidur terlalu sebentar atau pun terlalu lama.
Tidur yang ideal adalah sekitar 6 jam hingga 8 jam. Namun jika seseorang tidur lebih dari 9 jam, dapat memengaruhi kinerja otak dan fungsi kognitifnya.
Para peneliti mengatakan jika tidur selama tujuh jam menunjukkan kemampuan yang positif pada fungsi kognitif. Sebaliknya, ada penurunan fungsi kognitif pada orang yang tidur lebih lama.
Advertisement
4. Menaikan Berat Badan
Kebanyakan tidur juga mampu memicu kadar lemak dalam tubuh meningkat perlahan-lahan tanpa disadari. Hal tersebut juga menjadi alasan pentingnya menggerakan tubuh secara rutin alias berolah raga.
Kegemukan akibat tidur yang berlebihan saat puasa dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti risiko obesitas, hati dan organ vital lainnya.
5. Meningkatkan Risiko Depresi
Ada sebuah penelitian dimana tidur berlebihan dikaitkan dengan gejala depresi dan kecemasan. Tidur lebih dari 10 jam memiliki kesehatan mental yang buruk secara keseluruhan bagi seseorang.
Apalagi jika tidur berlebihan ketika puasa. Ada kemungkinan seseorang bisa mengalami peningkatan resiko depresi karena jam tidurnya yang berlebihan.
Advertisement
6. Buruk Bagi Jantung
Ada pula sebuah riset yang mengatakan bahwa tidur lebih dari 8 jam sehari bisa berakibat buruk bagi kesehatan jantung. Seseorang yang tidur lebih lama memiliki risiko terkena angina atau nyeri dada atau rasa tak nyaman yang biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke jantung dua kali lebih banyak.
Dilansir dari Medical News Today, orang yang memiliki jam tidur berlebihan justru berisiko lebih tinggi sakit jantung. Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko 34 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung.