Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa memang disarankan karena bisa mengembalikan cadangan gula dalam tubuh. Hal tersebut diungkap oleh dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari. Namun, mengonsumsi makanan manis saat berbuka ada aturannya.
"Tapi kalau berlebihan juga tidak benar. Akibatnya, gula darah malah jadi naik." kata Juwalita di Jakarta.
Baca Juga
Karenanya, agar gula darah tak melonjak saat berbuka puasa, disarankan mengonsumsi buah-buahan. Salah satu makanan manis berbasis buah yang baik dikonsumsi adalah kurma.
Advertisement
"Kurma itu termasuk salah satu yang indeks glikemiknya sedang. Kalau membicarakan buah, jangan takut gulanya tinggi. Di dalam buah ada serat," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta tersebut.
Tidak hanya kurma, Anda juga boleh membatalkan puasa dengan buah-buahan lainnya seperti pisang.
"Mau pisang dicampur yogurt juga boleh," kata Juwalita.
Â
Serat Dalam Buah
Juwalita memaparkan, meski juga mengandung karbohidrat, ada kandungan serat dalam buah yang tidak ada dalam sumber gula lainnya. Berbeda dengan pemanis yang terdapat dalam teh manis yang juga kerap dikonsumsi untuk berbuka puasa.
"Gula pasir tidak ada seratnya. Kalau kurma ada seratnya jadi lebih unggul. Untuk orang diabetes, boleh makan kurma. Cukup dua sampai tiga butir saja, sudah bisa mengembalikan gula yang tadi turun," kata Juwalita menambahkan.
Kemudian, saat makan besar seusai membatalkan puasa, asupan nutrisi secara lengkap juga harus terpenuhi. Misalnya karbohidrat kompleks dan serat. Beberapa makanan yang direkomendasikan adalah buah, sayur-sayuran, serta nasi.
Sementara, kue, soda, ataupun kudapan sejenis, boleh saja dikonsumsi dengan batasan. Namun, ada baiknya makanan semacam ini dihindari.
Â
Â
Advertisement