Liputan6.com, Jakarta Cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa merupakan hal yang sangat penting. Tentunya mengajarkan anak untuk berpuasa sedari dini bermanfaat baik bagi kesehatannya, namun orang tua tetap harus bisa memenuhi kebutuhan gizi anak seperti hari-hari biasa.
Baca Juga
Advertisement
Pengaturan makanan saat sahur dan berbuka menjadi faktor penting bagi kelancaran anak saat puasa. Pemenuhan nutrisi pada tubuh anak akan membuatnya senantiasa aktif dalam belajar dan bermain, walaupun sedang berpuasa.
Cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa dilakukan dengan sajian makanan sahur dan berbuka yang penuh nutrisi. Berbagai nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, hingga vitamin dan mineral harus dipenuhi untuk anak agar kuat berpuasa.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (21/4/2020) tentang cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa.
Siapkan Makanan Padat Gizi
Cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa yang pertama adalah menyiapkan makanan padat gizi. Kamu perlu menyediakan berbagai nutrisi untuk anak seperti berikut:
Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi utama di dalam tubuh. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks lebih lama dicerna sehingga energi tetap stabil sepanjang hari. Kentang, sereal gandum, roti gandum, dan nasi merah bisa menjadi sumber karbohidrat untuk anak, terutama saat sahur.
Protein. Protein termasuk zat utama pembangun tubuh. Protein dapat membantu membentuk otot, memproduksi hormon, memperkuat kulit dan tulang, serta mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh. Berbagai makanan sehat yang mengandung protein yaitu daging tanpa lemak, ikan, telur, kacang-kacangan, serta produk susu.
Lemak. Lemak menjadi salah satu sumber energi lain selain karbohidrat yang disimpan sebagai cadangan dalam tubuh. Pilihlah sumber lemak tak jenuh yang sehat seperti minyak zaitun, alpukat, ikan, dan kacang-kacangan.
Vitamin dan mineral. Kedua nutrisi ini sangat penting untuk tubuh agar fungsinya berjalan maksimal. Kamu bisa mengonsumsi sayur, buah, serta kacang-kacangan untuk mendapatkan vitamin dan mineral untuk anak.
Advertisement
Jangan Lewatkan Sahur
Tidak melewatkan sahur juga merupakan salah satu cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa. Di bulan puasa, sahur sama pentingnya dengan sarapan. Saat sahur, tubuh akan mendapatkan pasokan bahan bakar yang dibutuhkan sebagai bekal seharian.
Anak yang makan sahur akan lebih aktif di sekolah walaupun sedang berpuasa. Anak juga bisa tetap fokus dan konsentrasi saat belajar. Sebaliknya, jika anak tidak sahur ia akan merasa lelah, gelisah, dan mudah marah. Menyiapkan menu sahur yang memenuhi kebutuhan gizi anak, seperti konsumsi biji-bijian, serat, dan protein sangat penting untuk diperhatikan.
Minum Susu saat Sahur dan Berbuka
Sebagai salah satu sumber protein yang baik, kamu bisa menyiapkan susu untuk anak saat sahur dan buka sebagai cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa.
Susu sapi akan membantu memberikan energi agar anak kuat berpuasa dan juga dapat menunjang tumbuh kembangnya. Pilihlah susu yang mengandung kalsium, zat besi, dan zink, karena ketiga nutrisi tersebut memiliki manfaat masing-masing.
Kalsium dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang dan gigi, Zat besi dapat mencegah dan mengatasi anemia yang muncul akibat kekurangan zat besi, dan Zink, menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap aktif di bulan puasa.
Advertisement
Siapkan Menu Sehat Kesukaan Anak
Cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa berikutnya adalah dengan menyiapkan menu sehat yang disukainya. Walaupun begitu, kamu tetap harus memikirkan kandungan gizi pada makanan sehat kesukaan anak agar ia tetap kuat berpuasa.
Apalagi, saat makan sahur biasanya anak malas makan karena masih ngantuk. Makanan kesukaannya tentu akan membuatnya lebih nafsu makan.
Selain itu, kamu juga bisa mengajak anak untuk ikut berbelanja, memasak, dan menyiapkan menu buka puasa. Hal ini biasanya membuat anak cenderung lebih bersemangat untuk makan.
Perhatikan Kondisi Anak saat Puasa
Cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa selanjutnya adalah dengan selalu memperhatikan kondisinya. Jika anak baru belajar berpuasa, biasanya ia akan terlihat lemas dan tak bergairah. Hal ini bisa menandakan anak kekurangan nutrisi atau cairan (dehidrasi).
Biasanya, hal ini sangat terjadi karena anak hanya makan dan minum sedikit saat sahur tetapi terlalu aktif berkegiatan. Kamu bisa mengenali gejala anak kekurangan nutrisi dan cairan sebagai berikut:
- Mulut kering
- Mata terlihat cekung
- Kulit kering dan dingin
- Mengeluh pusing
- Mudah marah
- Lesu
- Sulit konsentrasi
Itulah beberapa cara memenuhi kebutuhan gizi anak saat puasa Ramadan yang perlu kamu perhatikan. Karena anak baru belajar berpuasa, kamu harus senantiasa mendampinginya dan tetap memenuhi kebutuhan gizinya selama berpuasa.
Advertisement