Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk sabar dan tawakal menghadapi virus Corona atau Covid-19 di bulan Ramadan. Dia ingin masyarakat untuk sabar tetap berada di rumah guna memutus penyebaran virus Corona.
"Kesabaran kita bukan hanya sabar menahan diri tidak makan tidak minum, tapi tidak untuk keluar rumah, ibadah di rumah, untuk belajar di rumah, bekerja dari rumah dan tentu sabar menahan diri, jadi kesabaran kita lebih diperlukan," kata Ma'ruf saat acara konser musik amal secara virtual dari rumah, Sabtu malam (25/4/2020).
Baca Juga
"Jadi Insyaallah Ramadan kali ini pahalanya lebih besar, karena banyak hal yang harus dihindari dibanding Ramadan-Ramadan sebelumnya," sambungnya.
Advertisement
Ma'ruf mengingatkan, masyarakat tidak perlu ke tarawih berjemaah di masjid untuk mencegah penularan virus. Agama, kata dia, mengajarkan untuk tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Untuk mencegah itu maka kita harus menghindari kumpul-kumpul, termasuk salat jemaah, karena salat tarawih itu sunah saja, karena itu tidak mengurangi kekhusyukan, bahkan pahalanya jadi lebih besar pada saat seperti ini di rumah," tuturnya.
Selain itu, Ma'ruf ingin masyarakat saling membantu tanpa harus mengandalkan bantuan sosial yang diberikan pemerintah saja.
"Tetapi juga partisipasi masyarakat karena situasi ekonomi masyarakat kita sedang terguncang," ucap Ma'ruf Amin.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Larangan Mudik
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat bicara soal larangan mudik yang resmi dikeluarkan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, larangan tersebut bukan hendak memutus jalan silaturahmi antarumat, melainkan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.
"Pemerintah pusat memutuskan larangan mudik bagi seluruh masyarakat pada momen Lebaran tahun ini. Keputusan Ini sebagai upaya mengurangi risiko penyebaran Covid-19," tulis Wapres Ma'ruf lewat akun Instagram resminya, seperti dilihat Liputan6.com, Rabu (22/4/2020).
Ma'ruf menjelaskan, keputusan melarang mudik yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia, sudah melalui serangkaian kajian dan pendalaman di lapangan. Namun demikian, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, tercatat masih ada potensi minor dalam giat mudik 2020.
"Data Kemnhub mencatat, terdapat 68 persen responden yang menetapkan untuk tidak mudik di tengah pandemi Covid-19, sedangkan 24 persen responden mengatakan ingin tetap mudik, dan 7 persen telah melakukan mudik," beber dia.
Ma'ruf menilai, meski angka mayoritas masih lebih besar, kelompok minor di angka 24 persen juga termasuk tidak sedikit. Karenanya dia mengimbau kepada mereka yang belum mudik agar memikirkan kembali semata demi memutus rantai Covid-19 di Indonesia.
"Mudik memang memiliki makna menjalin silaturahim, namun di tengah bencana pandemi, silaturahim dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi," tandas Ma'ruf Amin.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Advertisement