Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan tahun ini disertai dengan pandemi virus Corona Covid-19. Situasi ini memberi tantangan baru bagi umat Muslim yang harus menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.
Tantangan yang sama juga dihadapi sejumlah pemain dan fans Crystal Palace yang beragama Islam. Biasanya ibadah ini berlangsung saat para pemain masih tampil di liga. Namun pandemi Covid-19 memaksa kompetisi berhenti. Para pemain dan fans kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah mengingat pemerintah Inggris menerapkan lockdown guna memutus mata rantai penyebaran.
Baca Juga
Dokter tim The Eagles, Zafar Iqbal, pun memberi beberapa tips agar ibadah ini bisa berjalan lancar dan aman dari ancaman penularan virus Corona Covid-19. Selain tetap menjaga pola hidup bersih dan rajin berolahraga, asupan makanan dan minuman juga menurutnya penting untuk dijaga.Â
Advertisement
Seperti dilansir dari situs resmi Crystal Palace, Iqbal mencatat, tahun ini, Ramadan di Inggris berlangsung sejak April hingga Mei. Selama periode itu, para pemain maupun suporter muslim tidak diizinkan untuk makan dan minum mulai fajar menyingsing sampai matahari tenggelam.
"Dengan pandemi Covid-19 yang melanda negara ini, kita harus berpikir yang terbaik dan tetap mengikuti panduan kesehatan," ujar Iqbal seperti dilansir situs resmi klub.
Meski demikian, Iqbal meminta semua pihak tidak perlu khawatir berlebihan. Sebab menurutnya, menjaga kekebalan tubuh tetap prima dipercaya jadi modal penting untuk bertahan dari wabah ini. Dan untuk mendapatkannya, olahraga dan pola hidup sehat menjadi kunci yang sangat penting.Â
"Menariknya, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat meningkatkan respon imun dan mengurangi insiden infeksi virus dan bakteri," ujar Iqbal.
Â
Waktu Ideal Berolahraga
Hanya saja, Iqbal tidak menutup mata bila kegiatan ini menghadirkan tantangan yang tidak mudah bagi pemain maupun fans yang tengah berpuasa. Sebab tubuh mereka harus beradaptasi untuk tidak mendapat asupan makanan dan minuman mulai fajar menyingsing hingga matahari tenggelam.Â
"Dehidrasi menjadi masalah terbesar yang menyebabkan kelelahan dan ini memperlambat banyak fungsi organ," katanya. "Tidak punya energi yang disediakan oleh makanan selama siang hari menyebabkan tubuh harus bergantung pada cadangan dan itu mengubah cara kerja tubuh," bebernya.
Untuk mengurangi resiko tersebut, Iqbal pun menyarankan beberapa hal, termasuk waktu ideal berolahraga. "Saya menyarankan berolahraga pada waktu yang mengurangi kehilangan kebugaran atau kekuatan, dengan waktu yang ideal adalah sekitar tengah malam," ujar Iqbal.Â
"Dengan menunggu beberapa jam setelah Anda makan, Anda akan membiarkan tubuh Anda mencerna makanan apa pun, membersihkan perut, dan mengarahkan darah ke otot-otot yang berolahraga."
Menurut Iqbal, tengah malam juga menjadi waktu ideal untuk mengonsumsi cairan dan glukosa yang cukup. Langkah ini baik untuk mengisi kembali cadangan glikogen otot setelah berolahraga.
Â
Â
Advertisement
Diet yang Dibutuhkan
Lalu mengenai pemilihan makanan dan minuman, dokter Iqbal juga punya sejumlah rekomendasi. Apa saja?Â
Saat Berbuka
- Secukupnya, karbohidrat yang mudah dipecah seperti kurma, buah, dan pasta
- Protein whey yang berguna dalam regenerasi dan pemulihan otot.
- Cobalah untuk menghindari makan dalam jumlah besar pada tahap ini, atau makanan akan justru akan disimpan oleh tubuh.
Saat Sahur
-Fokus pada karbohidrat yang melepaskan energi secara perlahan (misalnya: sayuran non-tepung seperti bayam dan kangkung; ubi, pasta, kacang-kacangan, buah-buahan, gandum dan bubur) dikombinasikan dengan makanan yang akan melepaskan energi dalam jangka pendek hingga menengah
-Banyak cairan isotonik untuk menggantikan air - idealnya antara dua dan empat liter
-Selain itu, elektrolit tambahan dari tablet yang larut dapat diambil untuk membantu penyerapan air
Â
Â
Manfaat Berpuasa
Igbal juga mengatakan, berpuasa memang menghadirkan tantangan bagi tubuh. Hanya saja beberapa penelitian mengungkapkan ibadah ini ternyata punya manfaat sebagai berikut:
-Mampu menurunkan berat badan
-Meningkatkan kontrol gula darah
- Meningkatkan kadar kolesterol
-Mengurangi peradangan di dalam tubuh, yang menyebabkan berkurangnya faktor risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular
Meski demikian, Iqbal menekankan, siapa pun yang memiliki atau kemungkinan punya masalah kesehatan selama puasa harus meminta nasihat medis yang tepat sebelum mengubah pola hidupnya.
Â
Advertisement