Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang mungkin menjadikan puasa Ramadan tak hanya untuk beribadah, melainkan momentum mengubah gaya hidup. Baik itu bertujuan menurunkan berat badan atau mengubah kebiasaan makan sehari-hari jadi lebih baik.
Dinda Utami, APKI (Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia) Certified dan NLP Licensed Practitioner, mengatakan, tak masalah jika berniat menjadikan puasa Ramadan sebagai momentum diet, asal dilakukan dengan benar. Harus diingat, lakukanlah itu untuk jangka waktu yang panjang.
Baca Juga
Oleh sebab itu, Dinda, yang juga seorang pelatih kebugaran di Fitness Embassy, Jakarta Selatan, mengingatkan sejumlah hal berikut yang perlu Anda ingat agar diet selama puasa Ramadan berjalan sukses.
Advertisement
"Definisi diet itu sendiri adalah pola makan. Itu dulu yang harus diingat," kata Dinda kepada Health Liputan6.com.
Variatif, Moderat, dan Seimbang
Apabila Anda ingin menjadikan puasa sebagai momentum untuk mulai diet, lanjut Dinda, fokus kepada mengatur pola yang baik dengan prinsip variatif, moderat, juga seimbang.
"Variatif itu dari jenis makanannya, moderat dari sisi porsi sehingga saat sahur dan berbuka tidak kekenyangan, dan seimbang dalam hal kandungan nutrisinya," kata Dinda Utama.
Sehingga, saat menyantap makan sahur dan berbuka puasa, selalu konsumsi gizi seimbang. Jika Anda kondisinya dalam keadaan sehat, di dalam piring makan Anda harus ada karbohidrat, protein, sayur, dan buah-buahan. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup.
Advertisement
Aktif Berolahraga
"Serta tetap aktif berolahraga dengan intensitas rendah atau sedang," kata Dinda.
Dinda pun, menekankan, jika Anda fokus kepada membangun pola makan yang baik dan dilakukan secara konsisten, akan menjadi gaya hidup meskipun Ramadan usai.
"Dan, berat badan adalah bonusnya," ujar Dinda.