Sukses

Tradisi Ramadan Unik di Pakistan, dari Lempar Telur Sampai Berbuka di Jalanan

Selain tradisi adu lempar telur rebus, banyak masjid di Pakistan juga memberikan makanan secara gratis baik saat berbuka maupun sahur.

Liputan6.com, Jakarta - Di bulan puasa atau Ramadan, umat Muslim di berbagai negara punya beragam tradisi unik dan menarik. Di Pakistan misalnya, mereka punya tradisi yang cukup unik yaitu permainan lempar telur rebus.

Dilansir dari Arab News, tradisi ini dipercaya sudah ada berabad-abad lalu dan dilakukan oleh warga Muslim di Pakistan untuk menyambut Ramadan.

Cara bermainnya adalah para lelaki memegang telur rebus dan mengetukkannya ke telur rebus pemain lainnya untuk saling menghancurkan. Aturannya satu, mereka harus tetap menjaga telur miliknya sendiri tidak rusak.

Selain tradisi adu lempar telur rebus, banyak masjid di Pakistan juga memberikan makanan secara gratis baik saat berbuka maupun saat sahur.

Sebelum era digital, para penabuh drum saat Ramadan akan melewati jalanan untuk membangunkan sahur. Praktik ini sekarang hanya ada di pedesaan, di mana hal-hal tradisional masih dihormati.

Saat sahur, makanan ringan dikonsumsi lebih dulu sebelum memulai ke makanan utama yang disebut sehri. Sehri biasanya berisi berbagai makanan kaya nutrisi dan mengenyangkan untuk membuat mereka yang berpuasa tetap berenergi.

Makanan tradisional Pakistan juga disantap saat berbuka, disebut nihari. Nihari adalah sejenis semur yang terbuat dari daging domba, disiram dengan jahe, lemon, dan ghee, yang dihidangkan bersama dengan Khameeri roti, yaitu roti pipih dengan potongan seledri dan biji wijen.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Berbuka dengan Kurma

Warga Pakistan biasa berbuka puasa dengan kurma, sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW. Jalanan di Pakistan biasanya sangat ramai di saat berbuka dan cenderung melakukannya bersama-sama.

Untuk makanan di malam hari bisa berbeda-beda di setiap tempat. Ada yang menyantap gorengan seperti pakora, samosa, dan makanan gorengan lainnya.

Ada juga kari, daging dibakar dengan nasi biryani, salad buah dan yogurt, lalu ditutup dengan minuman yogurt manis atau gurih bernama lassi.

Di siang hari, sangat sedikit warga yang terlihat makan, karena makan atau menjual makanan selama Ramadan adalah pelanggaran hokum di Pakistan. Mereka bisa didenda 500 rupee atau sekitar Rp100 ribu kalau ketahuan makan, minum atau menjual makanan di siang hari.