Sukses

Puasa di Tengah Pandemi Corona COVID-19, Ini 4 Saran Resmi dari Dokter WHO

WHO menyarankan empat tips berpuasa di tengah pandemi Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah webinar yang dimoderatori oleh pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pihaknya telah menyoroti manfaat kesehatan dari puasa di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Webinar yang diselenggarakan oleh Departemen Promosi Kesehatan di Sharjah memandu para peserta tentang praktik kesehatan dan makanan yang harus diamati di bulan Ramadhan. Demikian seperti dikutip dari Khaleej Times, Sabtu (2/5/2020). 

Dr Ayoub Al Jawaldeh, Penasihat Gizi Regional WHO, mengatakan puasa sebenarnya dapat membantu orang membuang racun dalam tubuh.

Tak hanya itu, adapun manfaat kesehatan lainnya adalah mengurangi kadar gula darah dan memecah timbunan lemak. 

Puasa diklaim juga membantu dalam meningkatkan kekebalan karena "membantu regenerasi sel sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemungkinan terinfeksi virus dan penyakit kekebalan".

Ia pun kemudian memberikan empat tips berpuasa selama pandemi Corona COVID-19.

2 dari 5 halaman

1. Makan Makanan Segar

Dr Al Jawaldeh mendesak mereka yang berpuasa untuk meningkatkan asupan makanan segar.

Dia menyarankan untuk menjauhi makanan yang digoreng dan yang mengandung garam serta rempah-rempah tingkat tinggi karena cenderung menyebabkan kehausan.

3 dari 5 halaman

2. Tetap Terhidrasi

Pejabat WHO mengatakan orang yang berpuasa harus mengkonsumsi delapan hingga 12 gelas air (sekitar dua liter) antara waktu berbuka puasa hingga sahu.

"Air membantu membersihkan sistem pencernaan, ginjal dan usus, dan membuang racun," jelasnya. 

4 dari 5 halaman

3. Tetap Berolahraga

Al Jawaldeh menekankan perlunya berolahraga setiap hari.

Olahraga bisa dilakukan pada waktu mendekati berbuka puasa atau setelahnya dengan syarat tidak makan terlalu banyak terlebih dahulu. 

5 dari 5 halaman

4. Hindari Minuman Instan

Selanjutnya, ia juga membahas pentingnya menghindari jus buatan dan minuman ringan pada saat berbuka dan sahur, mengingat tingginya kadar gula yang dikandungnya, yang meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Video Terkini