Sukses

6 Tips Aman Memanaskan Makanan untuk Sahur

Tips aman memanaskan makanan saat sahur akan membuat menu sayur tetap bernutrisi dan padat gizi.

Liputan6.com, Jakarta Memasak hidangan sahur bagi sebagian orang mungkin mudah dilakukan, tetapi tidak untuk beberapa orang lainnya. Ada yang lebih suka untuk memasak hidangan buka puasa sekaligus untuk sahur. Selain lebih praktis, tentu saja sangat hemat waktu, dan tenaga. Tetapi tetap perhatikan tips aman memanaskan makanan untuk sahur.

Pasti tidak banyak juga yang tahu bahwa tidak semua makanan bisa dipanaskan lagi. Makanan yang tidak seharusnya dipanaskan jika masih nekat dipanaskan justru akan menjadi makanan yang beracun. Di sini pentingnya tips aman panaskan makanan, agar konsumsi hidangan sahur lebih aman.

Selain bisa diandalkan untuk lebih cepat menyajikan hidangan sahur yang padat gizi, memanaskan makanan juga lebih bisa dirasakan manfaatnya jika tips memanaskan makanan bisa diterapkan dengan benar. Jadi, memang menyepelekan cara memanaskan makanan yang benar bisa menjadi kesalahan yang cukup fatal.

Berikut penjelasan mengenai tips aman memanaskan makanan untuk sahur yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/5/2020).

2 dari 7 halaman

Siapkan Makanan Dengan Menyimpannya Pada Suhu yang Tepat

Tips aman memanaskan makanan yang pertama adalah dengan menyimpan makanan yang akan dipanaskan pada suhu yang tepat. Makanan yang akan dipanaskan saat sahur, tidak boleh dibiarkan pada suhu ruang lebih dari dua jam. Hal ini disebabkan karena makanan akan sangat cepat rusak jika diletakkan pada suhu yang tidak tepat. Nah, jika masakan untuk sahur sudah siap, bisa dengan menyimpannya pada wadah tertutup atau menggunakan plastik wrap untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Selain itu hindarkan untuk membiarkan makanan pada danger zone. Lebih baik untuk menyimpan makanan ini pada suhu lemari pendingin atau meletakkannya pada wadah dengan penghangat dengan suhu di atas 60 derajat celsius. Hal ini digunakan sebagai antisipasi untuk mencegah terpaparnya bakteri.

Menyimpan makanan dalam lemari pendingin juga akan memperkuat masa konsumsinya, bisa bertahan hingga lima hari ke depan. Namun, sebelum menyimpannya dalam lemari pendingin, tetap pastikan makanan sudah dalam kondisi dingin, sehingga bakteri tidak mudah berkembang biak dan merusak makanan.

3 dari 7 halaman

Mencairkan Makanan Beku dengan Tepat

Kemudian tips aman memanaskan makanan yang kedua dengan mencairkannya pada suhu yang tepat. Jika makanan yang akan dikonsumsi saat sahur adalah makanan siap saji dalam bentuk beku, maka sebelum tidur lebih baik untuk mencairkannya terlebih dahulu bahan makanan tersebut di dalam lemari pendingin. Bukan mengeluarkannya pada suhu ruang atau meletakkan di bawah air mengalir.

Mencairkan makanan beku pada suhu lemari pendingin akan membuat makanan menjadi lebih terjaga kualitasnya. Hal ini disebabkan karena makanan tidak berada pada danger zone dan paparan bakteri menjadi lebih mudah ditekan.

USDA menyebutkan bahwa memanasakan makanan beku yang telah matang sebelumnya, tanpa mencairkannya terlebih dahulu aman untuk dilakukan. Hal tersebut boleh juga untuk dilakukan. Misalnya saja untuk makanan matang yang dibekukan, seperti saus buatan alami untuk mie, atau sup sayur dengan kuah. Hal ini boleh dilakukan jika waktu untuk mencairkan makanan sangat terbatas.

4 dari 7 halaman

Suhu Pemanasan Tidak Terlalu Tinggi dan Tidak Dipanaskan Terlalu Lama

Makanan yang akan dipanaskan kembali pasti sudah melalui proses pematangan yang sempurna sebelumnya. Tips aman memanaskan makanan yang ketiga adalah dengan memanaskan kembali makanan ini pada kisaran suhu antara 70-100 derajat celsius saja. Hal ini bisa dilihat dengan mudah pada masakan yang berkuah.

Jika memanaskannya pada suhu lebih tinggi, justru panas tersebut akan merusak berbagai nutrisi yang terkandung pada makanan. Meski demikian, untuk makanan yang berkuah tetap harus memanaskannya sampai mendidih agar tidak cepat basi.

Tetapi memang lazimnya, masakan yang sudah matang tidak perlu dipanaskan hingga sangat mendidih, untuk lebih pastinya penggunaan termometer makanan juga dianjurkan. Karena memanaskan makanan terlalu lama juga akan memengaruhi kandungan gizi, tekstur hingga rasa masakan.

Dengan demikian, memastikan masakan telah mencapai suhu pemanasan yang dianjurkan akan sangat efektif mencegah masakan dipanasakan terlalu lama. Hal ini tentu akan mendukung terjaganya kandungan gizi hingga cita rasa masakan agar tetap nikmat disantap.

5 dari 7 halaman

Jangan Memanaskan Makanan Lebih dari Satu Kali

Tidak jarang ada banyak ibu yang memasak untuk jangka waktu dua hingga tiga hari. Hal ini akan membuat makanan disimpan dalam lemari pendingin dan dihangatkan terus-menerus sebelum dikonsumsi. Tips aman memanaskan makanan yang keempat adalah dengan aturan, menghangatkan makanan tidak boleh lebih dari satu kali.

Begitu juga ketika ingin menyimpan makanan dalam lemari pendingin, sebaiknya diamkan selama dua hingga tiga jam terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari munculnya bakteri dalam makanan. Khusus untuk makanan hewani, seperti daging sapi atau ayam, sebaiknya disimpan dalam freezer.

6 dari 7 halaman

Masak Makanan dengan Api Kecil

Proses pemanasan makanan yang dilakukan berulang-ulang sudah pasti akan menimbulkan kerusakan nutrisi. Bahkan, ada beberapa jenis sayuran yang justru mengeluarkan senyawa jahat akibat dimasak berulangkali.

Tetapi tenang, hal ini masih bisa diatasi dengan tips aman memanaskan makanan dengan tidak terlalu lama atau sampai overcook. Hal ini disebabkan karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam makanan memang sangat sensitif terhadap suhu, dan memasaknya terlalu lama akan membuat kedua nutrisi ini cepat rusak.

Dan antisipasi agar nutrisi makanan tetap terjaga dengan baik, lebih baik untuk memanaskan makanan dengan api yang kecil agar suhunya tidak terlalu panas. Dengan suhu yang tidak terlalu tinggi tentu akan membantu menjaga rasa dari makanan tersebut.

7 dari 7 halaman

Perhatikan Jenis Makanan

Tips aman memanaskan makanan yang terakhir adalah dengan memerhatikan jenis makanan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bahan makanan yang justru beracun jika dipanaskan. Salah satunya adalah bayam. Jika dimasak lebih dari satu kali, kandungan nitrat pada bayam akan berubah menjadi nitrit yang bersifat karsinogenik. Dan senyawa ini merupakan salah satu pemicu kanker.

Kemudian makanan yang tinggi akan kandungan lemak. Lemak tak jenuh yang terdapat pada makanan akan berubah menjadi lemak jahat yang justru membahayakan kesehatan tubuh hingga memicu penyakit kronis seperti obesitas dan jantung. Di sini pentingnya untuk lebih memerhatikan jenis makanan yang akan dipanaskan kembali.

Â