Liputan6.com, Jakarta Jadwal Imsakiah hari Kamis 7 Mei 2020 penting untuk diketahui. Imsakiah atau imsak merupakan batas waktu untuk makan sahur. Setelah waktu imsak, umat muslim dianjurkan untuk berhenti makan sahur dan mempersiapkan diri untuk berpuasa.
Baca Juga
Advertisement
Santap sahur adalah kegiatan yang dianjurkan untuk membantu memberikan energi pada tubuh agar siap menjalankan ibadah puasa. Untuk itu penting untuk mengetahui jadwal imsakiah hari Kamis 7 Mei 2020.
Seringkali orang terlambat makan sahur dan melewatkannya. Meski puasa tetap sah tanpa makan sahur, ada sejumlah konsekuensi yang akan timbul. Dampak buruk melewatkan sahur ini bisa memengaruhi aktivitas selama berpuasa.
Sahur merupakan pengganti sarapan selama puasa. Dengan makan sahur, tubuh memiliki cukup energi untuk beraktivitas serta menahan lapar dan haus. Dampak buruk melewatkan sahur bisa berupa masalah jangka pendek hingga panjang.
Agar sahur bisa tepat waktu, simak jadwal imsakiah hari Kamis 7 Mei 2020 dan dampak buruk melewatkan sahur, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (7/5/2020).
Jadwal Imsakiah hari Kamis 7 Mei 2020/14 Ramadan 2020
Berikut jadwal Imsakiah hari Kamis 7 Mei 2020/14 Ramadan 2020 di beberapa kota besar di Indonesia dilansir dari laman Kementerian Agama RI:
Banda Aceh 04:56 WIB
Medan 04:46 WIB
Padang 04:45 WIB
Pekanbaru 04:39 WIB
Palembang 04:30 WIB
Bandung 04:23 WIB
Jakarta 04:25 WIB
Yogyakarta 04:13 WIB
Semarang 04:12 WIB
Surabaya 04:03 WIB
Pontianak 04:08 WIB
Banjarmasin 04:51 WITA
Denpasar 04:55 WITA
Makassar 04:34 WITA
Palu 04:27 WITA
Mataram 04:51 WITA
Kupang 04:23 WITA
Ambon 04:57 WIT
Sorong 04:41 WIT
Jayapura 04:06 WIT
Advertisement
Dampak Buruk Melewatkan Sahur
Dehidrasi
Dampak buruk melewatkan sahur yang mudah terjadi adalah dehidrasi. Saat berpuasa, tubuh harus menahan haus seharian. Sahur penting untuk menyimpan cairan dalam tubuh, sehingga tidak mudah haus selama berpuasa. Melewatkan sahur bisa membuat tubuh kekurangan cairan saat berpuasa. Ini bisa memicu dehirasi yang mengacaukan metabolisme tubuh.
Sekitar tiga perempat tubuh manusia terdiri dari air. Dehidrasi bisa menyebabkan lemas, pusing, dan kekurangan energi. Gejala pertama dehidrasi meliputi rasa haus, urin yang lebih gelap, dan penurunan produksi urin.
Malnutrisi
Melewatkan sahur bisa menyebabkan malnutrisi atau kekurangan gizi. Setiap harinya tubuh membutuhkan protein, vitamin, dan mineral lainnya untuk dapat bekerja dengan baik. Tanpa makan sahur, tubuh akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkannya.
Seseorang yang mengalami malnutrisi bisa kekurangan vitamin, mineral, dan zat-zat penting lainnya yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi. Malnutrisi bisa menyebabkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, depresi, kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh.
Masalah pada lambung
Melewatkan sahur bisa berdampak buruk pada pencernaan, khususnya lambung. Masalah ini bisa bertambah buruk bagi orang yang memiliki penyakit lambung seperti GERD atau tukak lambung.
Saat melewatkan sahur, tubuh bisa mengalami peningkatan keasaman. Tubuh akan melepaskan asam di perut untuk pencernaan ketika merasa lapar dan membutuhkan bahan bakar. Jika asam di lambung ini tidak memroses makanan dengan segera, ia bisa naik ke atas perut, kerongkongan, hingga jantung.
Dampak Buruk Melewatkan Sahur
Pusing dan migrain
Melewatkan sahur akan memicu penurunan besar kadar gula darah. Kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia dapat menyebabkan serangkaian gejala seperti pusing dan migrain.
Makan sahur bisa membantu meyeimbangkan kadar gula darah dan tekanan darah. Penurunan keduanya bisa berkontribusi pada timbulnya pusing dan migrain. Risiko ini sangat tinggi terjadi karena sahur adalah makanan pertama sebelum menjalani puasa lebih dari 12 jam.
Risiko Kenaikan berat badan
Makan sahur merupakan cara yang baik untuk mengisi hari dengan nutrisi dan menjaga kadar gula darah stabil. Ketika melewatkan sahur, tubuh bisa merasa sangat lapar. Akibatnya saat berbuka, seseorang bisa makan dalam jumlah besar.
Semakin tinggi tingkat kelaparan, semakin banyak jumlah asupan makanan yang dibutuhkan. Makanan yang dikonsumsi juga biasanya merupakan makanan manis dan berkalori tinggi. Semua ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.
Ganggu fungsi kognitif
Tanpa makan sahur berarti tidak ada energi untuk tubuh dan tidak ada nutrisi yang masuk ke otak sejak makan malam sebelumnya. Padahal organ tubuh membutuhkan energi untuk dapat berfungsi dengan baik.
Penurunan gula darah dari keadaan puasa yang lama dapat memengaruhi fungsi kognitif. Saat melewatkan sahur, fokus otak bisa berkurang dan dapat mengganggu kosentrasi. Saat gula darah turun, kadar kortisol juga bisa meningkat dan menyebabkan stres berlebihan.
Ganggu aktivitas
Rasa lapar, haus, dan lelah yang diakibatkan melewatkan makan sahur bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari. Kurangnya energi dapat menganggu produktivitas. Ketika tak makan sahur tubuh bisa menjadi lebih lemas dan enggan untuk bergerak. Semua ini bisa menghambat aktivitas. Ibadah pun bisa terganggu karena tubuh lemas atau malas untuk bergerak.
Advertisement