Liputan6.com, Jakarta Cara mengatasi panas dalam saat puasa perlu diterapkan sesegera mungkin agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Seperti yang telah diketahui, panas dalam dapat menyebabkan timbulnya gangguan pada tenggorokan, sariawan, bibir pecah-pecah hingga masalah pencernaan.
Baca Juga
Advertisement
Panas dalam saat puasa biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan dan minuman hingga pola hidup yang tidak teratur. Selain karena kurang cairan dan mengonsumsi makanan yang kurang bergizi, panas dalam juga bisa menyerang jika kamu kurang istirahat hingga malas berolahraga.
Cara mengatasi panas dalam saat puasa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat. Selain itu, kamu tentunya juga perlu mengubah pola hidup yang buruk agar kesehatan di kala puasa tetap terjaga. Mencukupi kebutuhan tidur dan berolahraga ringan secara teratur harus diterapkan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (12/5/2020) tentang cara mengatasi panas dalam saat puasa.
Makan Sayur dan Buah Serta Minum Air putih
Makan Sayur dan Buah
Masalah panas dalam salah satunya dipengaruhi oleh asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, cara mengatasi panas dalam saat puasa yang pertama adalah dengan makan sayur dan buah.
Sayuran dan buah-buahan yang kaya akan kandungan vitamin, mineral, dan juga serat sangat bermanfaat bagi tubuh agar tidak terserang panas dalam. Karena itu, pengaturan pola makan yang baik saat puasa diperlukan agar terhindar dari masalah kesehatan satu ini.
Rajin-rajinlah untuk mengonsumsi sayuran saat berbuka, dan jauhi santan atau makanan panas, agar panas dalam di tubuh bisa sembuh secara total.
Minum Air putih
Cara mengatasi panas dalam saat puasa selanjutnya yaitu dengan mengonsumsi air putih. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan cairan yang harus terpenuhi selama berpuasa. Apalagi kebutuhan cairan ini merupakan faktor yang sangat penting dalam mengatasi panas dalam.
Panas dalam sendiri memang terjadi akibat kurang dalam mengonsumsi air putih untuk menambah produksi cairan yang ada di dalam tubuh. Biasanya orang yang terkena panas dalam merupakan orang yang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang panas dan juga lengket, serta kurang dalam mengonsumsi cairan seperti air mineral. Hal ini menyebabkan dehidrasi dan menimbulkan panas dalam pada akhirnya.
Perbanyaklah mengonsumsi air putih saat berbuka, saat sahur, dan juga sebelum tidur. Kamu juga bisa mengonsumsi minuman ion yang dapat memberikan cairan lebih di dalam tubuh sehingga terhindar dari penyakit panas dalam saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Advertisement
Kumur Air Garam dan Minum Air Lemon
Kumur Air Garam
Kumur air garam juga dapat dilakukan sebagai cara mengatasi panas dalam saat puasa. Sama seperti saat sakit gigi, garam juga dapat meredakan sakit panas dalam di dalam tubuh. Hal ini karena garam dapat membantu mengikat cairan yang terkumpul di tenggorokan, serta air garam juga dapat membantu membasmi mikroba yang mengganggu di tenggorokan.
Caranya cukup mudah, siapkan segelas air putih hangat dan campurkan dengan satu sendok teh garam. Untuk mengobati sakit tenggorokan, berkumurlah sambil mendongak. Kumur selama 20 sampai 30 detik lalu buang airnya, jangan ditelan.
Air Lemon
Cara mengatasi panas dalam saat puasa berikutnya adalah menggunakan air lemon. Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam lemon akan meningkatkan jumlah produksi air liur sehingga tenggorokan kita akan terjaga kelembabannya. Air liur yang banyak juga dapat membunuh bakteri di dalam mulut penyebab sariawan serta sakit tenggorokan.
Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu mencampurkan perasan air lemon ke dalam satu gelas air bersama dengan madu. Minumlah ramuan itu secara rutin agar panas dalam dapat terobati dengan baik. Kamu bisa mengonsumsinya saat sebelum tidur atau setelah berbuka puasa.
Cuka Apel dan Selasih
Cuka Apel
Menggunakan cuka apel juga bisa diterapkan sebagai salah satu cara mengatasi panas dalam saat puasa. Sudah sejak lama cuka apel telah menjadi campuran obat tradisional yang dapat menangkal bakteri penyakit karena kandungan asam asetatnya.
Cara mengonsumsinya cukup mudah, campurkan 1 gelas air hangat dan 1 sendok makan cuka apel, lalu aduk hingga merata. Kamu dapat meminumnya pada malam hari, bila ingin memiliki rasa manis, tinggal tambahkan madu ke dalam minuman tersebut.
Mengonsumsi Selasih
Cara mengatasi panas dalam selanjutnya yaitu dengan mengonsumsi selasih. Dalam selasih terdapat kandungan zat bascilin yang berperan untuk mempertahankan vitamin C di dalam tubuh. Sama seperti lemon, vitamin C yang ada dalam selasih dapat menambah produksi air liur dan dapat terus memberikan kelembapan pada tenggorokan.
Kamu bisa mencampurkan biji selasih pada minuman yang akan diminum. Campurkan satu sendok teh biji selasih ke dalam air yang berisi gelas ukuran 240 ml. Kemudian beri gula dan aduk hingga rata, lalu minum. Konsumsilah secara rutin.
Advertisement
Kayu Manis dan Perbanyak Istirahat
Kayu Manis
Kayu manis juga dapat menjadi salah satu bahan yang digunakan sebagai cara mengatasi panas dalam saat puasa. Aroma dalam kayu manis ini mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh serta dapat mengatasi panas dalam.
Kamu bisa mencampurkan kayu manis pada minuman yang akan diminum, seperti susu almond atau yang lainnya. Minumlah secara rutin sebelum tidur, saat berbuka, atau saat sahur untuk meredakan panas dalam secara cepat.
Perbanyak Istirahat dan Olahraga
Selain itu, kamu wajib mengatur waktu tidur menyesuaikan dengan kebutuhan di bulan puasa ini. Jangan lanjutkan kebiasaan begadang dan usahakan untuk tidur sebentar di siang hari. Dengan mengatur waktu tidur, kamu bisa menjaga satamina tetap prima dan menghemat energi untuk beraktivitas di siang hari saat berpuasa.
Olahraga juga perlu dilakukan di bulan Ramadan ini. Berolahraga dapat menjaga tubuh agar tetap prima dan bersemangat. Asalkan kamu melakukan olahraga ringan seperti jogging ataupun bersepeda. Jadi dengan berolahraga kamu bisa terhindar dari berbagai masalah kesehatan seeperti panas dalam selama berpuasa.