Sukses

Mengenal Ibnu Abbas, Sosok Milenial yang Jadi Penasihat Khalifah Umar bin Khattab

Dalam mencari ilmu, Ibnu Abbas selalu menyambangi sahabat yang memiliki hadis nabi. Menurutnya, ilmu itu didatangi bukan datang sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Abdullah bin Abbas merupakan sahabat yang banyak meriwayatkan hadis Nabi Muhammad SAW. Ia telah menempuh semua jalan dalam mendapatkan ilmu serta mengeluarkan segala kemampuan untuk meraihnya.

Dalam mencari ilmu kepada para sahabat, pria yang akrab disapa Ibnu Abbas ini mengisahkan perjalanannya. Dalam buku kisah Agung Sahabat Sahabat Mulia Nabi, Dr Abdurrahman Ra'fat Al Basya menulis tentang pengakuan Ibnu Abbas tersebut.

Ibnu Abbas menuturkan, kalau aku mendengar ada sebuah hadis yang dimiliki oleh seorang sahabat nabi, aku akan mendatangi pintu rumahnya pada waktu qoilulah (waktu tidur di siang hari.)

Sesampainya di sana, akan dibentangkan selendang ku di gerbang rumahnya sehingga debu berterbangan di atas tubuhku. Kalau aku ingin meminta izin agar diperbolehkan masuk, dia pasti akan mengizinkannya tapi aku melakukan itu guna menghormati dirinya.

Kalau dia keluar dari rumahnya dan melihatku dalam keadaan demikian, dia akan berkata,"wahai sepupu Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau datang ke sini? Kenapa kau tidak mengirim surat saja sehingga aku mendatangimu."

Maka aku (Ibnu Abbas) menjawab, "aku yang lebih pantas untuk mendatangimu. Ilmu itu didatangi bukan datang sendiri."

Kemudian aku menanyakan kepadanya tentang hadis Rasulullah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jadi Penasihat

Dengan keutamaan ilmu dan pemahamannya, Ibnu Abbas pun dipercaya menjadi penasehat Khulafaur Rasyidin meskipun dia masih berusia muda.

Dikisahkan, apabila Umar bin Khattab memiliki masalah yang sulit untuk dipecahkan, maka dia akan mengundang para sahabat termasuk Abdullah bin Abbas. Apabila Ibnu Abbas sudah hadir, maka Umar akan memuliakannya dan bersikap rendah hati di hadapannya serta berkata, "kami punya persoalan yang cuma dapat diatasi oleh orang-orang seperti dirimu."

Umar suatu saat pernah dikecam karena telah mendahulukan Ibnu Abbas dan menyamakannya dengan orang-orang tua padahal dia lelaki muda. Umar pun berkata, dia pemuda kaul (berusia antara 30 hingga 50 tahun ) yang punya lisan yang bertanya, dan hati yang berakal.