Liputan6.com, Aceh - Seunicah Oen, begitulah warga Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menyebutn makanan ini. Seunicah Oen sebenarnya adalah rujak daun yang hanya ada di bulan suci Ramadan.
"Makanan Seunicah Oen (rujak daun) ini hanya dijual khusus selama bulan suci Ramadan, tidak dijual saat hari biasa,” kata Afrizal (35), seorang pedagang di Kompleks Pasar Bina Usaha Jeuram, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, seperti dikutip Antara, Senin (18/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Afrizal menjelaskan bahwa komposisi makanan khas dari Serambi Mekah itu terdiri dari aneka dedaunan yang diperoleh dari kebun dan kawasan hutan, lalu digabung dalam satu ikatan, kemudian diiris tipis.
Agar menimbulkan citarasa yang memikat, dedaunan yang sudah dipotong dan diiris tipis tersebut dicampur dengan bumbu khas yang terbuat dari serai, cabai, bawang, serta aneka rempah lainnya. Seunicah Oen kemudian akan lebih sedap jika dihidangkan dengan taburan kelapa yang sudah disangrai.
“Makanan khas bulan suci Ramadan ini juga diyakini dapat mengeluarkan angin dari dalam tubuh, dan berkhasiat menghilangkan bau mulut saat berpuasa seharian,” katanya menambahkan.
Afrizal telah berdagang Seunicah Oen sejak lima tahun terakhir di setiap bual Ramadan. Setiap harinya ia mengaku bisa memperoleh omzet hingga Rp300 ribu.
Sebungkus Seunicah Oen hanya dibandrol dengan harga Rp5 ribu saja. Ia mengaku dengan menjual makanan khas tersebut, dirinya dapat memenuhi kebutuhan keluarga saat Hari Raya Idul Fitri tiba setiap tahunnya.