Sukses

Pandemi Corona COVID-19, Tak Ada Perayaan Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa

Menyusul keputusan dari Islamic Waqf Council pada Senin 18 Mei 2020 untuk menjaga situs suci agar mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, Masjid Al-Aqsa akan tetap ditutup sampai setelah perayaan Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Virus Corona COVID-19 sepertinya belum akan berakhir pada Idul Fitri. Beragam pencegahan penularan dilakukan, meski sebagian negara mulai melonggarkan aturan pembatasan terkait hal tersebut.

Masjid Al-Aqsa salah satu yang masih menerapkan pembatasan. Idul Fitri tahun ini pun terpaksa tak bisa dirayakan di tempat tersebut. 

Menyusul keputusan dari Islamic Waqf Council pada Senin 18 Mei 2020 untuk menjaga situs suci agar mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19, Masjid Al-Aqsa akan tetap ditutup sampai setelah perayaan Idul Fitri.

Mengutip Arab News, Selasa (19/5/2020), penutupan yang berlarut-larut itu juga berdampak pada kegiatan Rabu malam, di mana jemaah tidak akan dapat pergi ke Masjid Al-Aqsa untuk acara penting Laylatul Qadr. Acara peringatan malam ketika Allah pertama kali menurunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad (SAW) melalui Malaikat Jibril.

Para pejabat khawatir jika tidak dilakukan penutupan di Masjid Al-Aqsa, mereka tidak akan dapat mengendalikan jemaah yang datang. Hal itu akan mencegah jarak fisik, yang merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jika Ada Pengecualian

Keputusan dewan untuk menutup masjid ini bertepatan dengan upaya oleh orang Yahudi untuk memulai kembali kunjungan mereka yang ke masjid.

Semua masalah yang berkaitan dengan pembukaan Masjid Al-Aqsa telah dibahas, tetapi otoritas mendukung keputusan sebelumnya untuk tetap menutupnya. Ada pengecualian untuk staf Islamic Waqf Council, yang terus beribadah di masjid paling suci ketiga di Islam, kata anggota Islamic Waqf Council, Mahdi Abdelhadi.

"Masjid-masjid di Makkah, Madinah, Al-Azhar, Amman dan masjid-masjid lainnya juga telah ditutup karena alasan yang sama, yang merupakan perlindungan kesehatan para jamaah," ujar Mahdi Abdelhadi.

Direktur Royal Hashemite Fund untuk Pemulihan Al-Aqsa, Wasfi Kailani, mengatakan bahwa otoritas wakaf tidak memiliki alat untuk mengatur jamaah jika mereka kembali.

Sumber-sumber Islamic Waqf Council mengatakan bahwa jika ada perubahan, atau jika polisi Israel mengizinkan orang Yahudi masuk dari Gerbang Moghrabi, yang berada di bawah kendali polisi Israel, maka para jamaah Muslim juga akan melakukannya.