Sukses

Kisah Abu Thalhah, Sahabat Nabi yang Jenazahnya Tak Rusak Lantaran Rajin Berpuasa

Abu Thalhah wafat saat menjalani ibadah puasa dan dalam kondisi tengah berjihad di jalan Allah.

Liputan6.com, Jakarta Dalam menjalani kehidupannya, Abu Thalhah selalu berpuasa dan berjihad. Ia pun wafat saat menjalani ibadah puasa dan dalam kondisi tengah berjihad di jalan Allah.

Diriwayatkan dalam sebuah atsar, bahwa Abu Thalhah masih hidup kurang lebih 30 tahun selepas Rasulullah meninggal dunia. Ia terus berpuasa kecuali pada hari-hari besar yang mana puasa diharamkan.

Dalam buku kisah Agung Sahabat Sahabat Mulia Nabi, Dr Abdurrahman Ra'fat Al Basya menulis bahwa Abu Thalhah terus hidup sehingga menjadi lelaki uzur. Namun ketuaannya tidak menjadikan lalai untuk berjihad di jalan Allah. Dan mengarungi bumi untuk menegakkan kalimat Allah dan memuliakan agamaNya.

Salah satunya ialah ketika pasukan muslimin berniat untuk berperang di lautan pada masa Khalifah Usman bin Affan. Abu Thalhah bersiap-siap untuk berangkat bersama pasukan muslim. Namun anak-anaknya berkata, "Semoga Allah merahmatimu wahai ayah kami. Kau sekarang sudah tua sekali. Kau sudah berjuang bersama Rasulullah, Abu Bakar, Umar, kenapa kau sekarang tidak istirahat saja dan biarkan kami yang berjihad."

Abu Thalhah pun menjawab, "Allah SWT berfirman berangkatlah dalam keadaan ringan maupun berat (QS: At-taubah 41). Allah sudah menyuruh kita semua untuk berangkat baik tua ataupun muda dan dia tidak pernah memberikan batasan umur.

Dan Abu thalhah pun keluar untuk berangkat berjihad.

Tatkala Abu Thalhah yang tua renta itu berada di atas kapal di tengah lautan bersama pasukan muslimin, dia lalu jatuh sakit hingga wafat. Maka pasukan muslim mencoba mencari sebuah pulau untuk menguburkan jasadnya. Akan tetapi mereka tidak menemukan satu pulau pun kecuali setelah 7 hari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Seperti Orang Tertidur

Abu Thalhah selama masa itu ditutupi jasadnya oleh mereka namun jenazahnya tidak berubah sedikit pun, seakan-akan dia hanya tertidur saja.

Di tengah lautan jauh dari keluarga dan rumah Abu Thalhah dimakamkan di tempat yang jauh dari manusia, dan tidak akan menimbulkan kemudharatan bagi dirinya selagi dia selalu dekat kepada Allah.