Sukses

Oman Kurangi Jam Kerja Dokter pada Hari Lebaran

Pemerintah Oman mengurangi jam kerja dokter pada hari Lebaran.

Liputan6.com, Muscat - Pemerintah Oman memberikan kebijakan untuk mengurangi jam kerja para dokter di ibu kota Muscat. Kebijakan ini akan dilaksanakan pada libur Lebaran.

Dilaporkan Arab News, Jumat (22/5/2020), jam kerja dokter pada liburan Lebaran dibatasi menjadi pukul 09.30 pagi hingga 16.30 sore.

Untuk fasilitas kesehatan spesialis beroperasi pada 16.30 sore hingga 9.30 pagi. Kebijakan itu akan diterapkan pada poliklinik Spesialis Seeb dan poliklinik Spesialis Bawshar.

Tak semua dokter merasakan kebijakan Lebaran itu. Muttrah Health Center akan tetap buka 24 jam untuk menerima pasien.

Kondisi Oman melawan Virus Corona (COVID-19) relatif lebih baik jika dibandingkan dengan negara jazirah lain. Total pasien positif di Oman mencapai 6.794.

Menurut data Johns Hopkins University, sudah ada 1.821 pasien di Oman yang sembuh, sementara 32 orang meninggal.

Di Uni Emirat Arab, jumlah kasus mencapai 26.898 pasien dan 237 meninggal. Sementara, kasus di Arab Saudi sudah mencapai 65.077 pasien.

Menurut laporan Times of Oman, lebaran di Oman akan jatuh pada hari Minggu 24 Mei atau Senin 25 Mei besok.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lebaran di Indonesia

Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu 24 Mei 2020. Hal ini sesuai dengan hasil sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama bersama sejumlah pihak berdasarkan pemantauan hilal di 80 titik di Indonesia.

"Sidang isbat secara bulat menyatakan 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad atau Minggu pada 24 Mei 2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi di Gedung Kemenag, Jakarta, Jumat (22/5/2020). 

Sebelumnya, Kementerian Agama dan sejumlah lembaga terkait menggelar sidang isbat Idul Fitri 2020. Sidang tersebut dipimpin oleh Menteri Agama Fachrul Razi.

Terdapat tiga sesi sidang isbat yang diawali dengan pemaparan posisi hilal awal Syawal 1441 H oleh anggota tim Falakiyah Kemenag Cecep Nurwendaya.

Sidang kemudian dilanjutkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal untuk menentukan Idul Fitri.