Sukses

Quraish Shihab: Saat Seseorang Kembali pada Fitrahnya, Berarti Menganut Ajaran yang Benar

Quraish Shihab menyebut, agama yang benar kata Nabi SAW adalah ketulusan, interaksi positif, ketundukan dan penyerahan diri kepada Allah. Itulah hasil dari ibadah puasa.

Liputan6.com, Jakarta Menurut cendikiawan muslim dan Pendiri Pusat Studi Al-quran Quraish Shihab, Id dari kata Idul Fitri berati kembali.

Lantas, apa makna fitroh itu sendiri?

Quraish Shihab mencontohkannya lewat kisah para nabi. Menurutnya kala itu orang-orang banyak yang tidak memahami apa yang dinamai fitroh. Salah satunya adalah Ibnu Abbas yang dikenal sebagai pakar Al-quran.

Dia berkata,"Saya tadinya tidak mengetahui apa artinya fitroh."

Sampai dia mendengar dua orang bertengkar di sebuah sumur. Salah seorang di antaranya mengaku, itu miliknya. Sejak itu dirinya paham, bahwa Allah adalah pencipta pertama kali langit dan bumi.

"Dan sejak itu pula diketahui bahwa fitri itu berarti asal kejadian," ungkap Quraish Shihab. 

Dari sini kemudian timbul pertanyaan, apa asal kejadian kita? Salah satu di antaranya kita diciptakan Allah membawa fitrah keagamaan dan membawa kebiasaan-kebiasaan.

"Kita berjalan dengan kaki. Kita melihat dengan mata. Kita mendengar dengan telinga, kita senang akan keindahan, benci pada kezaliman," ucap Quraish Shihab. 

Dia menambahkan, apabila seseorang kembali pada fitrahnya, maka itu berarti dia kembali menganut pada ajaran yang benar, kembali menemukan kebenaran, kembali menginginkan adanya kedamaian, dan kembali menciptakan seni keindahan.

"Mari kita kembali kepada agama yang benar. Agama yang benar kata Nabi SAW adalah ketulusan, interaksi positif, ketundukan dan penyerahan diri kepada Allah. Itulah hasil dari ibadah puasa, sehingga wajar untuk berkata kita kembali ke asal kejadian kita," urai Quraish Shihab.

Â