Sukses

Kisah Dokter Muslim di Malaysia, Tetap Bertugas Tangani Pasien Virus Corona COVID-19 Saat Idul Fitri

Para petugas kesehatan Muslim di Malaysia tetap harus bekerja di Hari Raya Idul Fitri.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Seorang dokter di Malaysia, Muhammad Syahidd Al-Hatim terbiasa berada jauh dari keluarganya di Hari Raya Idul Fitri, setelah menghabiskan dua tahun terakhir merayakan akhir bulan puasa Ramadhan di Rumah Sakit Kuala Lumpur tempat dia bekerja.

Tapi tahun ini, pria berusia 26 tahun itu mengatakan, Hari Raya Idul Fitri telah menjadi lebih suram bagi banyak staf Muslim di rumah sakit itu, di tengah pandemi yang sejauh ini telah melihat lebih dari 7.000 orang di negara itu terinfeksi Virus Corona COVID-19, termasuk 115 yang telah meninggal karena COVID-19.

"Menyedihkan karena beberapa teman saya seperto staf perawat, beberapa dokter senior, mereka tidak berasal dari KL," kata Muhammad Syahidd, demikian seperti mengutip Channel News Asia, Minggu (24/5/2020).

"Biasanya, mereka akan kembali (ke kota asalnya) untuk menghabiskan waktu bersama keluarga mereka, dan mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan itu. Jadi ya, itu membawa suasana hati yang sedih ke area kerja," ungkapnya. 

Malaysia, negara dengan mayoritas umat Muslim telah memberlakukan pembatasan yang luas pada gerakan sejak pertengahan Maret dalam upaya untuk membendung wabah virus.

Meskipun beberapa pembatasan telah dilonggarkan bulan ini, perjalanan antar negara untuk alasan yang tidak penting masih dilarang, dengan banyak orang tidak dapat kembali ke kampung halaman mereka selama musim liburan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bertugas di Hari Raya

Muhammad Syahidd, yang bekerja di ruang gawat darurat, bertugas juga pada hari pertama Hari Raya Idul Fitri, di tengah kekhawatiran bahwa hari libur akan menyebabkan lonjakan infeksi virus corona, karena lebih banyak orang berisiko melanggar langkah-langkah penguncian ketika mengunjungi saudara.

"Aku merawat pasien di sini," kata dokter yang lain. 

"Lalu aku membawa kembali penyakit kepada orang tuaku - itulah satu-satunya hal yang aku takuti," ungkapnya.Â