Sukses

Kisah Satu Keluarga Salat Idulfitri Berjemaah di Rumah

Keluarga besar Muhammad Djasman, warga Balikpapan, Kalimantan Timur menggelar Salat Idulfitri berjemaah lengkap dengan khotbah yang dilaksanakan di rumah.

Liputan6.com, Balikpapan - Merayakan lebaran dengan Salat Idulfitri berjemaah seolah menjadi syarat lengkap mengakhiri Bulan Ramadan. Tak sedikit yang memaksa menggelar solat tersebut di lapangan atau masjid di tengah pandemi Covid-19.

Namun, beberapa keluarga di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur tetap mengikuti himbauan pemerintah dengan menggelar Solat Idulfitri bersama keluarga di rumah. Tak hanya melaksanakan solat dua rakaat, ibadah sunah tahunan itu juga dilengkapi dengan khotbah.

Muhammad Djasman (62), warga Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur menggelar Salat Idulfitri berjemaah di ruang tamu rumahnya. Pesertanya adalah keluarga besar yang terdiri dari empat generasi.

“Kebetulan kami satu rumah dan ada keluarga yang tinggalnya bertetanggaan, selain itu juga kakek buyut sudah menetap bersama di rumah sehingga pesertanya hingga ke cicit,” kata Djasman, Minggu (24/5/2020).

Seperti Salat Idulfitri pada umumnya, diawali dengan takbir bersama. Hingga kemudian memasuki waktu salat, satu kelurga ini menggelar salat dua rakaat berjemaah.

Usai salat, Djasman maju dan berdiri menghadap keluarganya menyampaikan khutbah idul fitri. Meski singkat, khotbah tersebut cukup memenuhi syarat ritual itu.

“Tadi saya menyampaikan pesan kepada keluarga sendiri agar Idulfitri jadi momen kebersamaan, saling membantu, dan tidak pelit,” ungkapnya.

Usai khotbah, satu keluarga ini gelar sungkeman. Meski sederhana, namun kemeriahan idulftri di tengah pandemi Covid-19 masih tetap terasa.

“Keterabatasan tak menghalangi kita merayakan kemenangan usai berpuasa satu bulan, mudah-mudahan pandemi ini segera berlalu dan kita bisa kembali ke aktvitas normal,” ujar Djasman.

Tak jauh dari rumah Djasman, satu keluarga tampak menggelar Salat Idulfitri berjemaah. Lokasinya di halaman rumah lengkap dengan mimbar dan pengeras suara.

Pesertanya adalah keluarga itu sendiri. Sama seperti keluarga Djasman, keluarga ini juga melaksanakan ritual idulfitri lengkap dengan khotbah.

“Mereka pakai pengeras suara agar suasana takbiran, salat, hingga khotbah terasa seperti idulfitri sesungguhnya, meski hanya sebatas keluarga,” sebut Djasman.

Djasman menyebutkan, setiap tahun warga di kampung itu melaksanakan Salat Idulfitri berjemaah di halaman Masjid Arriyadh, Kompleks Pondok Pesantren Hidayatullah, Gunung Tembak, Balikpapan. Lokasinya sekitar 300 meter dari kediaman mereka.

“Karena mengikuti himbauan pemerintah, pihak pesantren tidak menggelar Solat Idulfitri dan kami diminta salat di rumah bersama keluarga masing-masing,” katanya.

Meski terasa berbeda, idulfitri kali ini tetap disyukuri dengan lebih banyak berinteraksi bersama keluarga. Menu istimewa lebaran tetap tersaji, meski tak sebanyak lebaran tahun sebelumnya.

Kunjungan silaturahmi ke keluarga dan tetangga juga dibatasi. Semua disapa lewat telepon atau panggilan video.

“Semua ada hikmahnya sehingga harus tetap disyukuri meski kondisinya terbatas,” pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut