Liputan6.com, Jakarta - Meski di tengah pandemi Covid-19, masyarakat dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS) tetap semangat untuk bersilaturahim dan merayakan Lebaran.
Dengan memanfaatkan teknologi, suasana khas Idul Fitri dihadirkan melalui kegiatan silaturahim virtual, "e-takbiran", dan Lebaran drive-through, yang berlangsung sejak malam terakhir bulan Ramadan hingga hari pertama Idul Fitri tahun ini.
Baca Juga
"Kita semua, baik yang berada di AS maupun di Tanah Air, sedang menghadapi pandemi Covid-19. Namun, situasi yang sulit ini tidak akan pernah bisa melunturkan semangat dan antusiasme kita semua untuk merayakan hari Lebaran dengan penuh suka cita, kebahagiaan, dan semarak," ujar Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Washington DC/Wakil Duta Besar RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2020) di lansir Antara.
Advertisement
Dia pun bahkan mengajak setiap orang untuk menggunakan momentum Lebaran sebagai penumbuh asa dan optimisme untuk keluar dari situasi sulit akibat wabah Covid-19.
Diawali dengan acara "Silaturrahim Virtual Menyambut Lebaran", yang diselenggarakan oleh KBRI Washington DC dengan dukungan berbagai organisasi masyarakat dan diaspora Indonesia di ibu kota AS serta wilayah sekitarnya, antusiasme masyarakat untuk merayakan Lebaran langsung terasa.
Acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui laman Facebook KBRI Washington DC, pada Sabtu malam, 23 Mei 2020.
Puluhan pesan dan ucapan selamat Lebaran yang berasal dari organisasi/komunitas keagamaan, sosial budaya, dan kemasyarakatan WNI dan diaspora Indonesia di Washington DC serta wilayah-wilayah sekitarnya ditayangkan dalam acara tersebut.
Di puncak acara, ditampilkan video berisi pesan khusus dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Selain menyampaikan salam Idul Fitri, Menteri Retno juga berpesan agar masyarakat dan diaspora Indonesia di luar negeri tetap semangat dan penuh suka cita menyambut Hari Kemenangan serta bersatu untuk dapat keluar dari pandemi Covid-19.
"Stay strong, stay healthy, and stay united," ujar Menlu Retno menutup pesannya.
Acara saling sapa virtual yang berlangsung selama lebih satu jam tersebut mengundang apresiasi dan menyedot banyak antusiasme masyarakat dan diaspora Indonesia di AS.
Mereka tidak hanya berasal dari Ibu Kota AS, namun juga menjangkau berbagai wilayah lain, termasuk California, New York, Pennsylvania, Massachusetts, Arizona, dan Nebraska.
Acara silaturahim virtual tersebut selanjutnya disambung dengan kegiatan e-takbiran yang diselenggarakan oleh IMAAM Center. Dari rumah masing-masing, ratusan jamaah Muslim Indonesia dengan khusyuk mengikuti bacaan takbir, tahmid, dan tahlil.
"Ramadan kali ini memang berbeda. Namun, pengamatan kami, pandemi ternyata tidak mengurangi ibadah dan amal kebaikan para jamaah. Lancarnya program Ramadan tidak lepas dari kerja sama panitia dan dukungan penuh dari jamaah," kata Yudi Sutrisno, Amir Ramadhan 1441 H.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lebaran Drive Thru
Keesokan harinya, IMAAM Center menggelar "Lebaran drive-through" untuk memfasilitasi para jamaah dan masyarakat Indonesia lainnya dalam berhalalbihalal.
Panitia mengatur rapi deretan mobil yang masuk ke kompleks IMAAM Center untuk memudahkan para pengendara yang ingin mengucapkan selamat Lebaran tanpa harus turun dari kendaraan.
Aneka makanan yang sudah dipesan secara daring untuk diambil melalui jalur drive-through tersebut berhasil mengobati rasa rindu terhadap sajian dan suasana khas Lebaran di Tanah Air.
"Pemerintah setempat belum membolehkan rumah-rumah ibadah beroperasi secara penuh. Namun, dengan keterbatasan ini kami mencoba untuk tetap menghadirkan suasana perayaan Hari Raya Idul Fitri. Kami ingin masyarakat Muslim tetap bahagia di akhir bulan Ramadhan dan di awal bulan Syawal,” kata Presiden IMAAM Center Arif Musthofa.
"Saling perhatian, saling jaga, saling membantu, dan memperkuat ukhuwwah (persaudaraan), merupakan misi utama dari halalbihalal," tambah Ustadz Fahmi Zubir Zakaria, imam pada IMAAM Center.
Wakil Dubes RI untuk AS Iwan Freddy Hari Susanto, yang hadir pada acara tersebut juga menyampaikan dukungannya kepada seluruh pengurus IMAAM Center yang selama 30 hari penuh terus membuat semarak Ramadan melalui berbagai programnya.
"Suasana beda, tetapi tetap menjaga tradisi Ramadan dan Lebaran. Ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat Muslim di AS. Yang luar biasa, Lebaran tetap dapat dirayakan dengan mengikuti panduan dan protokol kesehatan dari otoritas setempat," tutur Iwan.
Advertisement