Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama sebulan penuh, umat Muslim dianjurkan untuk melanjutkan melakukan puasa Syawal. Puasa Syawal memiliki perbedaan dengan puasa wajib di bulan Ramadan. Merupakan salah satu dari puasa sunah.
Puasa Syawal merupakan puasa sunah 6 hari yang dikerjakan di bulan Syawal. Di mana bagi umat yang melaksanakan puasa Syawal 6 hari ini, akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun penuh. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW, berbunyi:
Baca Juga
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian ia ikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapat pahala seperti puasa setahun penuh.” (HR Muslim).
Advertisement
Berkat keistimewaannya ini, membuat umat Muslim ingin menjalankan ibadah puasa Syawal ini. Selain keistimewaannya tersebut, ternyata menjalankan puasa syawal memiliki manfaat lain. Puasa Syawal juga bermanfaat untuk kesehatan setelah melakukan ibadah puasa Ramadan selama 6 hari.
Hukum Puasa Syawal 6 Hari
Puasa Syawal memiliki hukum mustahab (sunah). Berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang puasa Ramadan lalu mengikutinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia mendapat pahala puasa setahun penuh”. (HR Muslim no. 1164).
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni mengatakan bahwa, “Puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya mustahab menurut mayoritas para ulama”. (Al-Mughni, 3/176).
Untuk memantapkan hati, dianjurkan bagi kamu yang ingin menjalankan puasa Syawal dengan melafalkan niatnya. Berikut ini lafal niat puasa Syawal 6 hari.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya,
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Bagi kamu yang mendadak di pagi harinya ingin mengamalkan puasa Syawal ini, tentunya juga diperbolehkan baginya untuk berniat sejak kamu berkehendak puasa sunah. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Sedangkan untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Oleh karena itu, dianjurkan juga untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari. Berikut lafalnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Advertisement